GridHealth.ID – “Sering olahraga, tapi kok berat badan tidak kunjung turun?” Pertanyaan tersebut sering muncul di benak banyak orang, terutama mereka yang sedang berusaha mendapatkan bentuk tubuh ideal dengan berolahraga atau beraktivitas fisik secara intens.
Kesulitan dalam menurunkan berat badan bisa menjadi tanda bahwa laju metabolisme tubuh lambat. Dilansir dari laman Mayo Clinic, metabolisme adalah proses mengubah nutrisi dari makanan dan minuman menjadi energi.
Apabila metabolisme lambat, tubuh membakar kalori dengan perlahan. Dengan begitu, kalori dalam tubuh menumpuk sehingga berat badan cenderung stabil, bahkan naik, meskipun aktivitas fisik dilakukan.
Menyadari bahwa metabolisme merupakan salah satu kunci untuk memiliki gaya hidup sehat, Garmin menghadirkan ‘Health Campaign’ untuk membantu pengguna mencapai goal kesehatan yang mereka inginkan.
Baca Juga: Melacak Body Battery Lewat Fitur Jam Tangan Untuk Pahami Kondisi Tubuh
Melalui kampanye tersebut, Garmin percaya bahwa menjadi sehat adalah pilihan. Oleh sebab itu, Garmin menghadirkan teknologi jam tangan pintar atau smartwatch yang dapat membantu penggunanya membangun gaya hidup sehat sehari-hari.
Anda yang ingin meningkatkan metabolisme tubuh juga dapat melakukan beberapa langkah sederhana dengan bantuan teknologi smartwatch dari Garmin.
Langkah mudah ini bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia. Dengan demikian, tidak ada kata terlambat bagi Anda yang ingin memperoleh tubuh ideal. Apa saja? Simak penjelasan berikut.
1. Kurangi konsumsi gula
Makanan dan minuman manis menjadi favorit banyak orang. Namun, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memperlambat pembakaran kalori dalam tubuh.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical Nutrition (2011). Dalam penelitian tersebut, orang dengan kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas mengonsumsi minuman dengan kandungan gula fruktosa selama 10 minggu.
Baca Juga: Healthy Move, Ini Gunanya Mengapa Tetap Harus Latihan Kardio di Rumah
Hasilnya, orang-orang tersebut mengalami penurunan laju metabolisme yang signifikan. Jumlah energi yang dikeluarkan tubuh juga turut mengalami penurunan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun merekomendasikan batas konsumsi gula per hari, yaitu 50 gram atau setara 5-9 sendok teh. Selain itu, Anda sebaiknya mengonsumsi gula dalam bentuk makanan alami, seperti buah-buahan dan madu.
Anda dapat melacak perkiraan kalori yang dibutuhkan untuk fungsi dasar tubuh atau resting calories dengan perangkat smartwatch dari Garmin.
Kebutuhan kalori tersebut dapat dipersonalisasikan berdasarkan usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, detak jantung, dan volume oksigen (VO2) maksimal Anda.
Dengan melacak resting calories, perangkat smartwatch Garmin dapat memperkirakan bagaimana laju metabolisme tubuh Anda.
Baca Juga: Kenali, 7 Hormon Komponen Metabolisme Agar Pembakaran Lemak Lancar
2. Cukupi kebutuhan air putih
Selama ini, air putih terbukti memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti mencegah dehidrasi dan memelihara fungsi ginjal. Selain itu, konsumsi air putih yang cukup juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Melansir laman Healthline, mengonsumsi 0,5 liter air dapat meningkatkan metabolisme sebesar 10-30 persen selama kurang lebih satu jam.
Menurut Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board, asupan air putih yang dianjurkan untuk pria dewasa adalah 3,7 liter per hari. Sementara itu, untuk wanita dianjurkan minum 2,7 liter air per hari.
Agar tidak ragu dengan asupan air putih harian, Anda dapat memanfaatkan fitur Water Hydrating Track pada aplikasi Garmin Connect. Anda dapat mengisi data dan memantau asupan air putih harian.
Semakin canggih, beberapa perangkat smart watch Garmin juga dilengkapi fitur Hydration Tracking Widget. Melalui fitur tersebut, perangkat smart watch dapat mengatur kebutuhan konsumsi air putih sesuai kondisi tubuh.
Baca Juga: Coba Konsumsi Air Jeruk Nipis 30 Menit Sebelum Makan, Rasakan Berbagai Manfaatnya ini.
3. Konsumsi makanan tinggi protein
Tubuh membutuhkan energi untuk mencerna makanan. Uniknya, makanan yang mengandung protein membutuhkan lebih banyak energi agar bisa dicerna dengan sempurna. Proses ini disebut dengan thermic effect of food (TEF).
Selain itu, dalam artikel Clean Eating Magazine disebutkan, protein juga membantu memelihara massa otot dalam tubuh. Semakin banyak massa otot tubuh, semakin tinggi proses pembakaran kalori saat tubuh beristirahat (resting calories).
Beberapa makanan tinggi protein yang dapat Anda konsumsi di antaranya adalah telur, dada ayam, gandum, ikan tuna, brokoli, kacang tanah, dan daging sapi.
Baca Juga: 7 Jenis Protein Pengganti Daging Sapi, Sama Manfaat dan Menyehatkan
4. Istirahat cukup
Meningkatkan metabolisme tubuh juga dapat dilakukan dengan memperbaiki pola tidur agar tubuh mendapat istirahat cukup.
Kekurangan tidur, seperti dilansir dari laman Sleep Foundation, dapat meningkatkan hormon pemicu stres. Hormon tersebut juga memicu rasa lapar. Oleh sebab itu, Anda merasakan dorongan untuk ngemil, terutama di malam hari.
Hal itulah yang membuat kurang istirahat dapat memperlambat proses metabolisme, bahkan meningkatkan risiko peningkatan berat badan.
Penuhi kebutuhan istirahat tubuh Anda dengan tidur 7-9 jam per hari. Agar tidur lebih nyenyak pada malam hari, hindari makan malam dan konsumsi kafein 1-2 jam sebelum tidur.
Baca Juga: Agar Tak Menggangu Tidur, Jam Berapa Sebaiknya Berhenti Minum Kopi? Riset Ini Membuktikan
Perangkat smartwatch dari Garmin juga dapat melacak jadwal tidur dan memberikan rekomendasi durasi istirahat yang optimal bagi tubuh.
Dilengkapi fitur Advanced Sleep, smartwatch Garmin dapat memantau gerakan tubuh saat tidur dan perubahan detak jantung serta tingkat oksigen dalam darah. Perangkat juga akan memberikan laporan harian untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.
5. Perhatikan intensitas olahraga
Olahraga berperan penting untuk mengaktifkan fungsi metabolisme tubuh. Namun, agar fungsi tersebut dapat berjalan maksimal, Anda perlu memperhatikan intensitas olahraga.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setidaknya 150-300 menit olahraga aerobik dengan intensitas sedang atau 75-150 menit olahraga intensitas tinggi per hari untuk orang dewasa.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Manfaat Olahraga Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari
Sejalan dengan hal tersebut, Anda dapat secara otomatis memonitor intensitas menit di sepanjang minggu menggunakan smartwatch Garmin yang dilengkapi dengan fitur bawaan, yaitu Intensity Minutes.
Namun, kemampuan fisik setiap individu berbeda. Anda bisa menyesuaikan waktu dan intensitas olahraga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh.
Oleh karena itu, perangkat smartwatch Garmin didesain untuk membantu memaksimalkan intensitas olahraga sesuai kebutuhan dan kemampuan tubuh.
Saat dipakai berolahraga, perangkat smartwatch Garmin dapat melacak detak jantung atau heart rate (HR) dan volume oksigen (VO2) maksimal. Selain itu, smartwatch ini dapat memberikan rekomendasi durasi dan intensitas olahraga sesuai goal yang Anda miliki.
Pilihan smartwatch Garmin bagi pengguna dengan kebutuhan beragam
Anda yang suka tampil stylish saat berolahraga dapat menjadikan Venu 2 GPS Smartwatch sebagai pilihan. Smartwatch ini dilengkapi tampilan layar Amoled yang penuh warna.
Venu 2 GPS Smartwatch memungkinkan Anda memantau HR, VO2 Max, sleep schedule, indikator stres, dan metrik usia kebugaran dalam satu layar interface.
Apabila ingin smartwatch dengan tampilan modis dan nyaman dipakai, Anda dapat menjadikan Lily Smartwatch sebagai pilihan. Perangkat ini dilengkapi mode Multisport untuk menemani aktivitas olahraga Anda.
Selain itu, Anda juga bisa menilik Vivomove Series. Smartwatch ini dilengkapi jarum jam yang tersembunyi di balik layar sentuh modern.
Tubuh sehat dan ideal dimulai dari metabolisme yang sehat. Tingkatkan metabolisme Anda dengan bantuan perangkat smartwatch dari Garmin Tech. Kunjungi laman resmi Garmin Tech Indonesia melalui tautan ini.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar