GridHEALTH.id – Puasa mengharuskan seseorang menahan lapar dan haus, sejak pagi hingga sore hari.
Saat puasa, perut tentu saja lapar dan badan mungkin juga akan terasa lemas. Apalagi jika harus menjalankan aktivitas seharian.
Tapi puasa ternyata mempunyai manfaat bisa meningkatkan kesuburan wanita.
Peneliti dari Harvard University, Jonathan Tilly telah membuktikannya.
Dalam studinya, dia menemukan bahwa wanita yang berpuasa memiliki jumlah telur yang lebih banyak.
Ini menurutnya karena saat berpuasa, seorang wanita hanya mengonsumsi sedikit kalori.
Sehingga telur lebih memungkin berkembang menjadi embrio setelah pembuahan.
“Data kami menunjukkan bahwa pembatasan kalori pada orang dewasa mencegah penurunan kualitas dan kuantitas oosit (sel precursor telur) terkait usia,” kata Tilly dikutip dari NewScientist, Kamis (10/02/2022).
Sebelumnya Jonathan Tilly juga mengumumkan bahwa membatasi asupan kalori, dapat memperpanjang umur reproduksi.
Baca Juga: Kesuburan Pria Langsung Meningkat Setelah Mengonsumsi 8 Makanan Ini, Buktikan
“Ini terus menunjukkan betapa sedikit yang kita ketahui tentang mekanisme yang terlibat dalam mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas (telur),” kata Evelyn Telfer dari University of Edinburgh yang berada dalam tim Tilly.
“Memanipulasi nutrisi jelas memodifikasi jalur pensinyalan yang mendasarinya,” sambungnya.
Tefler juga menjelaskan, bahwa hal tersebut mungkin terjadi karena pembatasan asupan makanan saat puasa memengaruhi interaksi antara telur yang sedang berkembang, juga sel-sel pendukungnya.
Menurutnya ini pun merupakan perubahan aktivitas sel induk garis germinal, yang menurut beberapa orang dapat mengisi kembali ovarium yang terkuras dalam kondisi yang tepat.
Bukan hanya itu, puasa juga dapat mengurangi risiko masalah menstruasi, hipertensi selama kehamilan, dan subfertilitas, dilansir dari National Institutes of Health, Kamis (10/02/2022).
Bahkan hanya dengan puasa Sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan endokrin yang paling umum, bisa mengeliminir kejadiannya.
Sebab puasa dalam sebuah studi terbukti dapat mengurangi aktivitas simpatik kronis yang berlebihan pada PCOS.
Ini pada akhirnya, akan mengurangi tingkat neurohormon stres dan berdampak pada kesehatan fisik serta mental seorang wanita.
Pembatas kalori yang terjadi saat puasa pun, juga mampu meningkatkan hormon luteinzing pada wanita obesitas dengan PCOS.
Baca Juga: Perawatan Prakonsepsi Pada Pria Untuk Meningkatkan Kesuburan
Ini menekankan kalau puasa dapat berpengaruh terhadap ovulasi wanita.
Selain itu, perubahan gaya hidup juga menjadi penanganan pertama pada wanita PCOS yang mengalami kelebihan berat badan.
Studi yang diterbitkan pada 2018 ini mengungkapkan kalau berat badan yang turun sekitar 5-10 persen, sangat bermanfaat bagi wanita.
Baca Juga: Waspadai, Inilah Cara Diabetes Menyebabkan Gangguan Kesuburan Wanita
Berat badan mempengaruhi psikologis, fitur reproduksi (siklus mesnstruasi, ovulasi, dan kesuburan), dan metabolisme (resistensi insulin dan faktor risiko penyakit kardiovaskular).
Pengurangan kalori sekitar 500 hingga 1.000 kkal/hari, dapat mengurangi berat badan sebesar 7-10 persen selama berpuasa.
Kondisi ini, menunjukkan bahwa puasa memiliki manfaat bagi kesehatan reproduksi atau kesuburan seorang wanita.
Itulah pengaruh puasa pada kesuburan seorang wanita. Tidak hanya sekadar menurunkan berat badan, tapi juga mengurangi risiko kondisi serius.
Jadi bagi mereka yang sedang menanti-nanti datangnya si buah hati, tidak ada salahnya mencoba puasa, paling tidak puasa Senin dan Kamis secara rutin.
Atau puasa selang seling, sehari puasa, sehari tidak.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Aneka Latihan Terbaik untuk Meningkatkan Kesuburan
Source | : | newscientist.com,National Institutes of Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar