GridHEALTH.id – Kopi merupakan minuman tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sejumlah orang.
Bahkan, ada beberapa orang yang terbiasa mengawali harinya dengan minum kopi.
Nah, di bulan Ramadan, waktu minum kopi yang biasanya dilkaukan pada pagi hari akan berubah menjadi saat sahur.
Meksipun dapat menyegarkan mata, tapi minum kopi saat sahur kurang baik bagi kesehatan apalagi selama Ramadan.
Dilansir dari laman dripdop.com, kopi dapat memengaruhi ginjal sehingga menimbulkan efek diuresis atau peningkatan frekuensi buang air kecil.
Sehingga tak jarang, orang-orang yang minum kopi saat sahur harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Ini terjadi karena setelah mengonsumsi kopi, tubuh akan menghasilkan urin untuk membuang limbah dan mempertahankan kadar cairan.
Saat tubuh mengeluarkan urin lebih sering, keseimbangan cairan dan elektrolit di tubuh akan mengalami ketidakseimbangan.
Nah, efek selanjutnya yang dirasakan oleh tubuh akibat kopi yang diminum saat sahur adalah dehidrasi.
Baca Juga: Kafein dalam Kopi Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung, Studi
Dehidrasi saat berpuasa, dapat menyebabkan tubuh lemas, sakit kepala, pusing, tekanan darah tinggi, dan jadi mudah marah.
Kondisi ini juga membuat rasa haus berlebihan, kulit kering, dan sulit untuk berkonsentrasi sehingga menganggu kegiatan sehari-hari.
Itulah mengapa sebaiknya minuman berkafein seperti kopi, tidak dikonsumsi pada waktu makan sahur.
Namun, jika sama sekali tidak bisa lepas dari kopi, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu.
1. Atur waktu minum kopi
Melansir Cleveland Clinic Abu Dhabi, waktu yang tepat untuk minum kopi saat bulan Ramadan bukan saat sahur, melainkan setelah berbuka.
Agar perut yang kosong tidak kaget, minum kopi bisa dilakukan sekitar dua jam setelah berbuka puasa.
2. Ganti jenis kopi
Selain mengatur waktu minum kopi, pilihan jenis kopi yang akan dikonsumsi juga perlu diubah terlebih dahulu.
Baca Juga: Supaya Lebih Sehat, Coba Campurkan Kopi Dengan 5 Bahan Alami Ini
Selama Ramadan lebih baik mengonsumsi kopi jenis decaf. Meskipun sama dengan kopi-kopi lainnya, tapi kafein yang ada dalam minuman ini telah dihilangkan.
Dilansir dari Healthline, proses penghilangan kafein dari biji kopi dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan air, pelarut organik, atau karbon dioksida.
Biji kopi akan dicuci dengan menggunakan pelarut hingga kafein yang ada di dalamnya diekstraksi.
Penghilangan kafein ini, dilakukan sebelum biji kopi dipanggang dan digiling. Walaupun kafeinnya telah hilang, tapi nilai gizi kopinya tetap sama.
Kopi decaf sangat cocok dikonsumsi saat Ramadan, karena dapat membantu mengurangi konsumsi kafein.
3. Batasi jumlah asupan kopi
Orang dewasa dapat minum kopi sekitar 400 mg kafein atau setara dengan tiga atau empat cangkir sehari.
Namun, jumlah tersebut berubah saat memasuki bulan Ramadan di mana perut tidak terisi selama hampir 12 jam.
Saat sedang puasa, asupan kafein harian dapat dikurangi menjadi sekitar 200-300 miligram setiap harinya.(*)
Baca Juga: Supaya Asam Lambung Tak Naik Saat Minum Kopi, Ini Tips dari Dokter
Source | : | Healthline,Dripdop.com,Cleveland Clinic Abu Dhabi |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar