GridHEALTH.id – Insomnia adalah gangguan tidur yang paling sering terjadi. Membuat seseorang tidak bisa tidur, sulit terlelap, serta bangun terlalu pagi dan tidak bisa kembali memejamkan mata.
Melansir Sleep Foundation, penyebab pasti insomnia tidak ada yang tahu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang insomnia mungkin mengalami rangsangan fisiologis ternetu pada waktu yang tidak diinginkan.
Misalnya detak jantung meningkat, suhu tubuh tinggi, dan kadar hormon naik. Sehingga pola tidur normal terganggu.
Insomnia juga bisa terjadi bersamaan dengan gangguan mental, seperti gangguan kecemasan ataupun masalah suasana hati termasuk depresi.
Stres, jadwal kerja yang padat, hingga makan pada malam hari pun, juga bisa menjadi pemicu insomnia.
Sama seperti pola makan dan aktivitas fisik, tidur juga adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.
Terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia, dilansir dari Mayo Clinic.
Seperti terapi kontrol stimulus, teknik relaksasi, terapi dengan membatasi waktu tidur, hingga terapi yang mengandalkan cahaya untuk menormalkan kembali waktu tubuh.
Insomnia berkepanjangan dan tidak diobati, tentunya dapat menimbulkan masalah. Seperti yang dilansir dari WebMD berikut ini.
Baca Juga: Aplikasi Insomnia Kemungkinan Akan Menggantikan Obat Tidur Bagi Mereka yang Kesulitan Tidur
1. Penyakit asma
Asma terjadi saat saluran udara di paru-paru menyempit, sehingga membuat sulit untuk tidur. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi dua arah.
Dampak insomnia berkepanjangan, seiring waktu risiko penyakit asma juga akan meningkat.
2. Gangguan jantung
Kurang tidur yang terjadi terus-menerus, akan meningkatkan risiko gangguan jantung seperti detak jantung tidak teratur, gagal jantung, hingga penyakit jantung koroner.
Kurang tidur juga membuat seseorang tidak olahraga, akibatnya kesehatan jantung secara tidak langsung akan terganggu.
3. Tekanan darah tinggi
Normalnya, tekanan darah akan turun secara alami ketika seseorang sedang tidur. Namun jika lebih banyak terjaga, tekanan darah akan tetap tinggi.
Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: 5 Manfaat Tidur Memakai Kaus Kaki, Salah Satunya Mengatasi Insomnia
4. Berat badan naik
Para ahli kesehatan percaya, bahwa kurang tidur akan berdampak pada bagian otak yang mengatur rasa lapar.
Ketika kurang tidur, seseorang akan makan lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh, sehingga berat badan naik. Ini tentunya bisa menyebabkan obesitas.
5. Diabetes
Ternyata, insomnia berkepanjangan yang tidak ditangani bisa menyebabkan seseroang mengalami diabetes, terutama diabetes tipe 2.
Risikonya lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 40 tahun. Semakin lama insomnia dibiarkan, maka kemungkinan terkena diabetes pun semakin tinggi.
6. Masalah seksual
Sejumlah studi menunjukkan, bahwa ada hubungan antara insomnia dengan disfungsi ereksi yang dialami oleh pria.
Tanpa tidur yang cukup, pria akan jadi lebih susah untuk ereksi. Sedangkan pada wanita, tidur yang cukup bisa meningkatkan gairah dan respon seksual.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Jenis Olahraga yang Dapat Membantu Mengatasi Insomnia
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,Sleep Foundation |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar