GridHEALTH.id - Aspek dari tekanan darah tinggi yang berbahaya sejatinya karena penyakit ini seringkali tidak dirasakan atau diperhatikan, dan bisa tidak terdiagnosis karena biasanya tidak ada gejala.
Padahal tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, stroke atau serangan jantung.
Untuk diketahui, tekanan darah adalah tekanan darah di arteri kita. Kita memerlukan sejumlah tekanan untuk menjaga darah mengalir ke seluruh tubuh. Jantung kita memompa darah melalui arteri, dengan berkontraksi dan rileks.
Pembacaan tekanan darah terdiri dari dua angka yang biasanya ditampilkan sebagai satu di atas yang lain dan diukur dalam mmHg (milimeter air raksa).
Jika pembacaan tekanan darah dalah 120 / 80mmHg, dokter atau perawat mungkin menyebutnya sebagai “120 di atas 80”.
Angka pertama (atau atas) mewakili tingkat tertinggi yang dicapai oleh tekanan darah ketika jantung berkontraksi dan memompa darah melalui arteri, yang dikenal sebagai tekanan sistolik.
Angka kedua (atau bawah) mewakili tingkat terendah yang dicapai tekanan darah saat jantung rileks di antara detak, tekanan diastolik Anda.
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, berarti tekanan darah kita terus-menerus lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan.
Kecuali dokter memberitahu kita sebaliknya, tekanan darah kita harus di bawah 140/90.
Jika kita memiliki penyakit jantung dan peredaran darah (seperti penyakit jantung koroner atau stroke) atau diabetes atau penyakit ginjal, maka tekanan darah kita harus di bawah 130/80.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur. Dan kita juga dapat mengendalikan tekanan darah dengan pola hidup dan aktivitas sehat, begini caranya;
1. Aktivitas fisik secara teratur
Baca Juga: Titik Pijat Akupresur Untuk Jantung, 3 Hal Sederhana yang Dapat Kita Lakukan Setiap Hari
Baca Juga: Wajib Tahu, Manfaat 6 Peralatan Dapur Dijemur Dibawah Sinar Matahari
Cobalah untuk melakukan aktivitas intensitas sedang setiap hari dan tingkatkan setidaknya 150 menit per minggu, dalam waktu 30 menit per hari atau lebih.
2. Pertahankan berat badan yang sehat
Bagi mereka yang kelebihan berat badan, segara turunkan berat badan karena menurunkan ke tingkat normal, berarti juga menurunkan tekanan darah secara signifikan.
3. Makan makanan seimbang yang sehat
Gunakan piring Eatwell untuk memandu proporsi yang kita sertakan dari setiap kelompok makanan. Secara khusus, sertakan berbagai buah dan sayuran.
4. Kurangi garam
Jangan memasak dengan garam atau menambahkan garam meja ke makanan. Natrium dapat mengikat air, dan kelebihan air di dalam tubuh dapat membuat jantung bekerja lebih keras yang bisa menyebabkan tekanan darah naik.
5. Jangan minum terlalu banyak alkohol, bila perlu hilangkan
Jika minum alkohol, tetap dalam batas yang disarankan. Tidak lebih dari 3-4 unit sehari untuk pria dan tidak lebih dari 2-3 untuk wanita.
6. Minum obat sesuai resep
Kebanyakan orang perlu minum lebih dari satu jenis obat untuk mengontrol tekanan darah mereka. Jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
7. Jangan merokok
Baca Juga: Gejala Campak Pada Anak, Ini yang Perlu Diketahui Orangtua
Baca Juga: Jika Ingin Mencegah Obesitas, Hindari Makan dengan Porsi Besar
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Prostat, Kanker Paling Sering Dialami Pria
Nikotin di dalam rokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Ketika masuk ke dalam tubuh, nikotin akan memberi sinyal pada otak untuk melepaskan hormon adrenalin.
Hormon ini akan membuat diameter pembuluh darah menjadi mengecil sehingga berisiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Lebih jauh lagi, zat berbahaya tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. (*)
Source | : | British Heart Foundation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar