Baca Juga: Ini Dia Pilihan Terbaik Obat Kaki Kapalan yang Aman Digunakan
Baca Juga: Pasien Kanker Jangan Sampai Malnutrisi Agar Terapinya Sukses dan Kualitas Hidup Meningkat
Kapalan bisa menjadi terlalu tebal dan kering, yang kemudian menyebabkannya pecah dan terkadang bahkan berdarah.
Untuk pasien tanpa diabetes, masalah yang berasal dari kapalan jarang terjadi, tetapi masih mungkin terjadi.
Mereka yang paling berisiko adalah orang-orang yang kapalannya terbelah dan terinfeksi. Infeksi dapat menyebar ke tulang atau darah, dan setelah darah terinfeksi, itu dapat menyebabkan sepsis atau keracunan darah. Jika itu tidak diobati, itu bisa berakibat fatal.
Bila memiliki diabetes, hal ini bisa menjadi masalah. Karena luka kecilpun bisa menimbulkan infeksi yang berujung amputasi.
Singkatnya, jika kapalan menjadi terlalu tebal, pecah dan terinfeksi, atau berubah menjadi bisul, luka terbuka di kaki yang tidak kunjung sembuh, ini bisa menjadi bencana bagi pasien diabetes.
Maka itu, penyandang diabetes sebaiknya tidak mengobati sendiri kapalan pada kakinya. Karena meskipun lukanya kecil, dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Segeralah ke dokter untuk mengobati luka.
Baca Juga: Hipertensi di Usia Muda, Ketahui Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Baca Juga: Jenis Obat Herbal yang Aman Digunakan Untuk Penyakit Ginjal
Cara Mencegah Kapalan di Kaki
Benjamin Franklin menyatakan bahwa satu ons pencegahan bernilai satu pon penyembuhan, dan ini berlaku untuk kesehatan dalam setiap aspek. Apa saja cara untuk mencegah kapalan?
- Kenakan kaus kaki dan sepatu yang pas. Kaus kaki yang tidak pas dapat menyebabkan kapalan, seperti halnya sepatu yang tidak pas.
- Kenakan penyangga lengkung. Ini bisa membuat sepatu lebih nyaman, mengurangi rasa sakit, dan menjaga struktur kaki tetap sehat. Distribusi berat badan yang merata dapat mencegah kapalan.
- Jika memiliki kelainan bentuk kaki, konsultasikan dengan ahli penyakit kaki untuk pilihan terbaik.
- Jaga kebersihan kaki. Kebersihan sangat penting untuk kaki karena mereka lebih rentan terhadap infeksi, terutama jika menyandang diabetes. (*)
Source | : | Harvard Health Publishing,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar