GridHEALTH.id - Tahukah, hati atau liver adalah organ padat terbesar dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.
Posisinya terletak tepat di bawah diafragma di sisi kanan-atas tubuh dan mempunyai sejumlah peran penting.
Hati digolongkan sebagai bagian dari sistem pencernaan.
Peran hati meliputi detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang diperlukan untuk pencernaan.
Sedabgkan struktur hati, warnanya coklat-kemerahan dengan tekstur kenyal, terletak di atas dan di sebelah kiri perut dan di bawah paru-paru. Beratnya antara 1,44 hingga 1,66 kg. Hati kurang lebih berbentuk segitiga dan terdiri dari dua lobus, lobus kanan lebih besar dan lobus kiri lebih kecil.
Baca Juga: Suka Makan yang Asin-asin dan Banyak Dalam Ruangan Tulang Menjadi Rapuh
Tidak seperti kebanyakan organ, hati memiliki dua sumber utama darah. Pertama adalah vena portal yang membawa darah kaya nutrisi dari usus dan limpa menuju hati. Kedua, arteri hepatik yang membawa darah beroksigen dari jantung.
Empedu membantu usus kecil untuk memecah dan menyerap lemak, kolesterol, dan beberapa vitamin. Empedu terdiri dari garam empedu, kolesterol, bilirubin, elektrolit, dan air.
Bilirubin dibentuk oleh pemecahan hemoglobin. Besi yang dilepaskan dari hemoglobin akan disimpan dalam hati atau sumsung tulang, dan digunakan untuk membuat generasi sel darah berikutnya.
Vitamin K dibutuhkan untuk membuat koagulan tertentu, dan untuk menyerap vitamin K, empedu sangatlah penting. Empedu dibuat di dalam hati. Jika hati tidak cukup memproduksi empedu, maka faktor pembekuan tidak dapat diproduksi.
Empedu memecah lemak untuk membuatnya lebih mudah dicerna.
Baca Juga: Penyebab Kematian Lord Rangga Terungkap, Pernah Muntah Darah, Kelelahan Bisa Sebabkan Kematian?
Karbohidrat disimpan dalam hati di mana karbohidrat dipecah menjadi glukosa dan tersedot ke dalam aliran darah untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal. Karbohidrat disimpan sebagai glikogen dan dilepaskan saat setiap kali ledakan cepat energi dibutuhkan.
Hati menyimpan vitamin A, D, E, K, dan B12. Hati menjaga sejumlah vitamin-vitamin tersebut tetap tersimpan. Zat besi dari hemoglobin dalam bentuk feritin disimpan dalam hati, siap untuk membuat sel-sel darah merah baru. Hati juga menyimpan tembaga dan melepaskannya saat dibutuhkan.
Empedu membantu memecah protein untuk membuatnya mudah dicerna.
Hati menyaring dan menghilangkan senyawa-senyawa dari dalam tubuh, termasuk hormon seperti estrogen dan aldosteron, dan senyawa dari luar tubuh seperti alkohol maupun obat-obatan lainnya.
Hati adalah bagian dari sistem fagosit mononuklear yang berisi sejumlah besar sel-sel aktif imunologis bernama sel kupffer; sel-sel ini menghancurkan patogen yang bisa masuk ke hati melalui usus.
Albumin adalah protein yang paling umum dalam serum darah. Albumin mengangkut asam lemak dan hormon steroid untuk membantu menjaga tekanan osmotik yang benar dan mencegah ‘kebocoran’ dari pembuluh darah.
Hormon ini meningkatkan tekanan darah melalui vasokonstriksi ketika ‘diperingatkan’ melalui produksi renin (enzim yang diproduksi ginjal, membantu mengontrol tekanan darah).
Padahal hati organ yang snagat penting bagi manusia, sayangnya kesehatan hati banyak diabaikan. Akhirnya timbul berbagai penyakit.
"Anda dapat melindungi hati dengan menghindari tambahan gula dan alkohol berlebih dan membatasi makanan ringan olahan, seperti pretzel," ujar ahli gizi terdaftar Jill Weisenberger, MS, RDN, CDCES seperti dilansir dari laman EatThis, Rabu (7/12/2022).
Ada cara mudah membuat hati sehat, yaitu dengan makanan.
Baca Juga: Usus Buntu Pada Anak, Bisakah Sembuh Tanpa Operasi? Ini Penjelasannya!
Kedua biji-bijian tersebut merupakan sumber serat makanan yang baik, yang telah terbukti membantu orang menurunkan berat badan dan menciptakan keseimbangan bakteri yang sehat dalam mikrobioma usus mereka.
Para penulis studi terbaru di Nutrients mengatakan, penurunan berat badan yang dicapai dengan pembatasan kalori adalah salah satu pengobatan paling efektif untuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).
Mengonsumsi makanan kaya serat membuat kita kenyang lebih lama, seringkali mengurangi jumlah kalori yang Anda makan.
Terlebih lagi, serat prebiotik menstimulasi mikrobiota usus yang sehat, yang mengurangi peradangan dan luka hati.
Ahli gizi Carley Knowles, RDN, LD mengatakan sayuran membantu tubuh secara alami mendetoksifikasi dan melindungi hati dari kerusakan, sekaligus meningkatkan fungsinya secara keseluruhan.
Sebuah studi oleh para ilmuwan Texas A&M AgriLife Research menunjukkan, NAFLD dapat dikendalikan oleh senyawa yang disebut indole yang ditemukan dalam kubis, kangkung, kembang kol, brokoli, dan kubis Brussel.
Weisenberger menyarankan beberapa makanan yang direkomendasikan untuk kesehatan hati termasuk blueberry dan buah beri lainnya, bumbu dan rempah-rempah, sayuran hijau, brokoli, dan sayuran silangan lainnya. "Masing-masing makanan ini mengandung banyak fitonutrien penambah kesehatan yang mendukung fungsi hati."
American Liver Foundation menyebutkan hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk melindungi hati adalah menghindari alkohol.
Hal terbaik kedua, minum banyak air untuk mencegah dehidrasi dan membantu fungsi hati lebih baik.
"Minum air juga kemungkinan akan mengurangi konsumsi minuman manis, yang berbahaya bagi hati. Minuman sehat hati lainnya termasuk teh dan kopi," ujar Weisenberger.
Teh pelindung hati yang paling ampuh adalah teh hijau matcha, yang mengandung katekin antioksidan dalam jumlah terbesar.
Sebuah meta-analisis dari studi yang diterbitkan dalam International Journal of Clinical and Experimental Medicine menyimpulkan bahwa minum teh hijau secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko kanker hati HCC, penyakit hati berlemak, hepatitis, dan sirosis hati.
Kopi, termasuk kopi tanpa kafein, juga menurunkan risiko penyakit hati kronis.
Knowles mengatakan, penelitian menunjukkan minyak zaitun meningkatkan kolesterol baik yang melindungi dari penyakit hati berlemak.
Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di Endocrine, Metabolic & Immune Disorders – Drug Targets, asam oleat minyak zaitun, asam lemak tak jenuh tunggal, dan senyawa fenolik mengaktifkan jalur pensinyalan tertentu di hati yang membantu mencegah peradangan, stres oksidatif, disfungsi mitokondria, dan resistensi insulin, membantu mencegah dan bahkan membalikkan kerusakan hati.(*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta Penderita Kolesterol Dilarang Makan Durian? Simak Disini!
Source | : | Rsudpariaman.sumbarprov.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar