GridHEALTH.id - Bisakah nyeri kolesterol diobati dengan obat Piroxicam?
Kolesterol adalah zat lilin seperti lemak yang ditemukan di semua sel di tubuh.
Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon, vitamin D, dan zat yang membantu mencerna makanan.
Tubuh membuat semua kolesterol yang dibutuhkannya.
Kolesterol juga terdapat pada makanan dari sumber hewani, seperti kuning telur, daging, dan keju.
Jika memiliki terlalu banyak kolesterol dalam darah, maka dapat bergabung dengan zat lain dalam darah untuk membentuk plak.
Plak menempel di dinding arteri dan mengalami penumpukan yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Ini dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, di mana arteri koroner menjadi sempit atau bahkan tersumbat.
Pada banyak kasus, kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala khusus sampai timbul komplikasi, seperti penyakit jantung atau stroke.
Meski tak memiliki gejala yang khas, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Inilah gejala kolesterol yang kerap dirasakan:
Baca Juga: Penyebab Kolesterol Tinggi Bukan Cuma Gorengan, Hindari Makanan Ini!
1. Mudah lelah
3. Nyeri kaki
4. Tengkuk terasa pegal-pegal
5. Nyeri dada
6. Terjadi pembengkakan
7. Terdapat bercak kuning di bawah kelopak mata
Gejala kolesterol ini memang sering dirasakan pegal-pegal pada persendian.
Nyeri kolesterol tersebut tentunya sering diatasi dengan berbagai pilihan obat.
Salah satunya menggunakan obat Piroxicam yang bisa dipercaya untuk menghilangkan nyeri sendi.
Piroxicam adalah obat golongan NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) yang digunakan untuk meredakan gejala rheumatoid arthritis seperti rasa nyeri, pembengkakan, serta peradangan yang terjadi pada sendi dan otot.
Baca Juga: Tak Usah Panik Langsung Minum Obat, 5 Olahraga Ini Dapat Bantu Turunkan Kolesterol
Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat haid, nyeri pasca operasi, serta untuk mengatasi gejala asam urat.
Piroxicam adalah obat golongan NSAID untuk meredakan rasa nyeri, pembengkakan, serta peradangan yang terjadi pada sendi dan otot.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin (senyawa yang membuat peradangan), sehingga dapat meredakan rasa nyeri dan peradangan yang terjadi pada sendi dan otot.
Obat ini digunakan sebagai terapi simptomatik rheumatoid arthitis, osteoarthritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.
Obat ini juga menjadi pilihan apabila beberapa gejala nyeri dan radang tidak dapat berkurang dengan obat anti nyeri biasa seperti parasetamol.
Sebagai obat yang keras, penggunaan Piroxicam tidak sembarangan dan memerlukan resep dokter.
Tidak diperbolehkan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa pengawasan dokter.
Namun, terdapat beberapa rekomendasi dosis yang biasanya digunakan oleh dokter:
1. Rheumatoid arthritis : 10 mg yang dikonsumsi 2 kali sehari
2. Osteoarthritis : 10 mg yang dikonsumsi 2 kali sehari
3. Nyeri : 10 mg yang dikonsumsi 2 kali sehari.
Baca Juga: Pilihan Jenis Susu yang Bisa Membantu Menurunkan Kolesterol Jahat
Obat ini dikontraindikasikan atau tidak diperbolehkan penggunaannya jika akan digunakan oleh orang-orang yang memiliki permasalahan kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, gangguan fungsi hati, penyakit ginjal, anemia, hipertensi, penggumpalan darah, dan tukak lambung.
Konsultasikan penggunaan obat ini kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau berencana akan hamil.
Perlu mengonsultasikan penggunaan piroxicam jika ingin menggunakan obat ini bersamaan dengan obat atau suplemen lain.
Obat ini juga tidak diperbolehkan penggunaannya pada orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap piroxicam.
Efek samping setelah mengonsumsi Piroxicam ini seperti; sakit kepala, mual atau muntah, diare, nyeri pada bagian ulu hati, dan reaksi alergi seperti ruam, sesak napas, dan pembengkakan pada area wajah.
Kesimpulannya, obat Piroxicam ini bisa digunakan untuk mengurangi rasa nyeri kolesterol yang sering dialami.
Kendati demikian, perlu konsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk mencegah masalah yang lebih serius.
Baca Juga: Ingin Menurunkan Kolesterol Setelah Lebaran? Coba Konsumsi Bahan Alami
Source | : | mayoclinic.org,medlineplus.gov,Lifepack.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar