Baca Juga: Jangan Bertengkar di Depan Anak, Ini 5 Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mentalnya
Alasan mengapa gaya hidup boros membuat perasaan terisolasi dan kesepian, yakni karena ketika berusaha memenuhi anggaran, maka tidak ada waktu untuk kegiatan sosial lainnya.
Nah, saat berada posisi yang tidak bisa menghamburkan uang, maka perasaan terisolasi dan kesepian itu akan muncul.
Dampak boros bagi psikis lainnya yakni, memiliki kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Ini pada akhirnya akan menimbulkan tekanan pada diri sendiri, saat tidak bisa mengimbangi gaya hidup orang lain.
Dampak yang terakhir adalah kecanduan. Ada berbagai faktor yang memungkinkan seseorang mengalami kondisi ini.
Salah satunya, orang yang menghabiskan banyak uang cenderung menjadi individu yang mempunyai tingkat stres yang tinggi.
Mereka selalu mengejar hal-hal besar berikutnya, yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Sifat implusif yang menjadi awal gaya hidup boros, secara medis dapat ditangani dengan analisis perilaku terapan.
Ini dilakukan dengan cara belajar mengatasi atau menangani situasi dengan lebih baik yang cenderung memicu perilaku tersebut.
Mulailah juga untuk membedakan antara apa yang sebenarnya dibutuhkan dan sekadar diinginkan. Jika memang tidak terlalu membutuhkannya, itu bisa ditunda lain waktu.
Apabila cara-cara tersebut tidak berpengaruh dan merasa gaya hidup ini sudah sangat menganggu, segera lakukan konsultasi dengan ahlinya. (*)
Baca Juga: Gangguan Mental Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenapa? Ini Penjelasannya
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar