GridHealth.id - Bagi penderita asam lambung, puasa sering dianggap menantang karena khawatir kondisi asam lambung akan kambuh saat tidak makan dalam waktu lama.
Namun, jika dilakukan dengan benar, puasa justru dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu mengelola asam lambung.
Berikut adalah penjelasan mengenai manfaat puasa bagi penderita asam lambung dan tips menjalankannya dengan aman.
Puasa membantu penderita asam lambung mengatur pola makan menjadi lebih terjadwal, yaitu saat sahur dan berbuka.
Pola makan yang teratur ini mencegah kebiasaan makan berlebihan atau ngemil sembarangan, yang sering memicu naiknya asam lambung.
Selama puasa, tubuh mengoptimalkan proses pembuangan racun.
Dengan pencernaan yang lebih tenang selama berpuasa, produksi asam lambung juga dapat lebih terkendali, terutama jika pola makan saat sahur dan berbuka sehat.
Puasa membantu menurunkan berat badan jika diiringi dengan pola makan sehat.
Berat badan yang ideal dapat mengurangi tekanan pada perut, sehingga risiko asam lambung naik ke kerongkongan (GERD) pun berkurang.
Puasa terbukti dapat menurunkan kadar peradangan dalam tubuh, termasuk pada saluran pencernaan.
Hal ini membantu meringankan gejala yang disebabkan oleh iritasi lambung akibat asam lambung berlebih.
Baca Juga: Cara Menggunakan Kunyit untuk Asam Lambung, Begini Tips Mengolahnya
Dengan puasa, penderita asam lambung dapat lebih disiplin dalam memilih makanan yang sehat.
Kebiasaan makan makanan yang ringan dan bergizi selama sahur dan berbuka membantu menjaga kondisi lambung tetap stabil.
4. Mengontrol Produksi Asam Lambung
Puasa dapat mengurangi frekuensi konsumsi makanan yang merangsang produksi asam lambung, seperti makanan berminyak, pedas, atau asam.
Dengan demikian, risiko kambuhnya gejala asam lambung dapat diminimalkan.
Agar puasa tidak memperburuk kondisi asam lambung, perhatikan tips berikut:
Sahur adalah momen penting untuk memberikan energi sepanjang hari. Pilih makanan yang rendah lemak, tinggi serat, dan mudah dicerna, seperti oatmeal, nasi merah, atau sayuran hijau.
Hindari makanan pedas, asam, berminyak, atau gorengan saat sahur dan berbuka. Gantilah dengan makanan yang netral, seperti sup ayam, kentang, atau roti gandum.
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein atau bersoda karena dapat memicu naiknya asam lambung.
Awali berbuka puasa dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih. Hindari langsung mengonsumsi makanan berat dalam jumlah besar karena dapat memperberat kerja lambung.
Mengunyah makanan dengan baik membantu meringankan beban pencernaan dan mencegah terjadinya produksi asam lambung berlebih.
Beri jeda setidaknya 2–3 jam setelah sahur atau berbuka sebelum berbaring atau tidur. Hal ini membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Baca Juga: 5 Manfaat Berpuasa untuk Sistem Pernapasan, Buat Pengidap PPOK Bernapas Lega
Jika memiliki riwayat GERD atau asam lambung yang parah, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai puasa. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat tertentu untuk dikonsumsi selama sahur atau berbuka.
Jika gejala asam lambung memburuk selama puasa, seperti rasa nyeri di ulu hati, mual parah, atau muntah, sebaiknya segera hentikan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Puasa dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penderita asam lambung, seperti membantu mengatur pola makan, mengurangi peradangan, dan menurunkan berat badan.
Namun, keberhasilan puasa bergantung pada pola makan yang sehat dan kebiasaan yang baik saat sahur dan berbuka.
Dengan perhatian khusus terhadap pemilihan makanan dan waktu makan, penderita asam lambung dapat menjalani puasa dengan nyaman dan aman.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar