Find Us On Social Media :

Akibat Kekurangan, Ribuan Masker Medis di AS Didekontaminasi Agar Bisa Dipakai Lagi

Akibat kekurangan masker untuk tenaga medis, ribuan masker didekontaminasi agar bisa dipakai lagi.

 

GridHEALTH.id – Jauh melampaui Italia dan China, Amerika Serikat mencatat angka pasien positif dan angka kematian akibat Covid-19 yang fantastis. Tercatat 50 ribu kasus positif, dengan 20 ribu kematian hingga Minggu (12/04/20).

Hingga kini, petugas medis di rumah sakit Amerika Serikat mengaku merasa kewalahan menghadapi jumlah pasien terinfeksi virus Corona yang terus bertambah.

Dr. Arabia Mollette, yang bekerja sebagai dokter unit gawat darurat di rumah sakit, mengatakan dia dan rekan-rekannya saat ini seperti bekerja di zona perang.

“Kami mencoba menjaga kepala kami di atas permukaan air agar tidak tenggelam,” kata Molette, yang bekerja di Brookdale University Hospital Medical Center di Brooklyn dan St. Barnabas Hospital di Bronx seperti dilansir Reuters pada Ahad, 29 Maret 2020.

Mollette melanjutkan,”Kami merasa takut. Kami mencoba berjuang untuk keselamatan semua orang. Tapi kami juga berjuang agar diri kami selamat.”

Secara terpisah, negara bagian New York melaporkan ada sekitar 60 ribu kasus infeksi virus Corona hingga Ahad kemarin. 965 orang meninggal atau bertambah 237 orang dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Dokter Mata Amerika Sarankan Lepas Contact Lens Saat Pandemi Covid-19

Baca Juga: Ibu Menyusui Ingin Ikut Puasa Ramadan, Coba Cek Dulu Saran Dokter Ini

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan jumlah pasien baru yang menjalani perawatan di rumah sakit berkurang.

Saat ini, Wali Kota New York City, Bill de Blasio, masih membutuhkan tambahan ratusan alat bantu pernapasan atau ventilator, masker wajah, gaun medis, dan sejumlah kebutuhan medis lainnya hingga 5 April 2020.

Soal ini, negara bagian New Orleans juga mengalami kekurangan ventilator pada Sabtu seperti dijelaskan Gubernur John Bel Edwards kepada CBS.

Ventilator merupakan alat bantu pernapasan untuk membantu pasien yang mengalami gejala sakit pneumonia. Sejumlah pengelola rumah sakit mengaku kekurangan alat ini.

Secara terpisah, Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer, mengatakan virus Corona menyebar dengan cepat di sejumlah wilayah seperti Detroit.

“Ada perawat kami yang mengenakan masker yang sama dari awal kerja hingga akhir. Padahal, masker itu hanya untuk penanganan satu pasien. Kami butuh bantuan ratusan ribu masker dan kami butuh ribuan ventilator,” kata Whitmer kepada CNN soal penanganan virus Corona.

Untuk mengatasi kekurangan masker, lebih dari 30.000 masker N95 telah digunakan para dokter dan perawat pasien virus corona penyebab Covid-19 didekontaminasi agar bisa digunakan kembali.

Baca Juga: Punya Balita di Rumah, Apa Yang Harus Tersedia di Kotak Obat P3K?

Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi

 

Kegiatan ini dilakukan di laboratorium Battelle, sebuah perusahaan di Ohio yang begerak di bidang penelitian dan pengembangan teknologi.

Kegiatan tersebut telah dilakukan beberapa minggu terakhir ini. Setiap hari, masker N95 yang dikumpulkan dari rumah sakit, klinik, pemadam kebakaran, hingga panti jompo diuap dengan hidrogen peroksida dan akan dikirim ke tempat asalnya untuk digunakan kembali.

Pihak Battelle mengatakan, dekontaminasi ini dilakukan untuk memperpanjang masa pakai masker yang sudah digunakan sebelumnya.

Bahkan, bulan lalu Battelle juga telah diberikan otorisasi darurat oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk semakin memperluas proses dekontaminasi ini.

Dalam sehari, perusahaan ini melaporkan bisa membersihkan hingga 80.000 masker.

Masker tersebut bisa dibersihkan atau didekontaminasi sampai 20 kali, sebelum efektivitasnya dalam menangkal virus hilang.

Sebelum diproses, masker akan diperiksa kondisinya, jika 10% terlihat kotor dan rusak sudah tidak bisa didekontaminasi lagi.

Baca Juga: 7 Tanda Tiroid Bermasalah, Salah Satunya Rambut Sering Rontok

Baca Juga: Kata Ahli Soal Kehamilan di Kolam Renang : 'Sperma Akan Mati di Luar Tubuh'

 

Mengutip dari Straits Times, para petugas yang mendekontaminasi masker juga dilengkapi perlengkapan, seperti sepatu karet hitam, dua lapis sarung tangan, scrub bedah, jas laboratorium, respirator murni untuk memberikan udara bersih, dan tutup kepala.

Setelah keluar dari ruangan, mereka juga menyemprotkan diri dengan larutan alkohol 70%.

Di dalam ruang dekontaminasi, terdapat rak kawat untuk menempatkan masker dengan teratur dan tidak saling tumpang tindih.

Setelah 4 jam proses dekontaminasi, gas yang digunakan itu akan keluar dari ruangan. Kemudian, tim akan memastikan masker sudah aman dari tingkat bahaya residu hidrogen peroksida.

Baca Juga: Hari Ginjal Sedunia, Tips dan Trik Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Baca Juga: Khasiat Daun Koja, Atasi Anemia Hingga Penyubur Cepat Hamil

Ketika masker dikemas ulang dan dikirim kembali ke rumah sakit, masker akan diberi tanda sesuai dengan jumlah proses dekontaminasi yang telah dilalui. Hal ini bertujuan agar tidak ada masker yang melewati batas masa tersebut. (*)

#berantasstunting #hadapicorona