Find Us On Social Media :

Pangkas Kalori Hingga 75%, Air Fryer Jadi Alat Masak Paling Diburu Penyuka Gorengan

Memasak dengan air fryer dapat mengurangi kalori dalam gorengan.

GridHEALTH. id - Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir sebagian masyarakat Indonesia menyukai gorengan.

Biasanya, sebagian besar makanan yang digoreng atau dimasak dengan minyak berlebih akan dianggap berminyak, seperti kentang goreng, pizza, burger, dan lainnya.

Dilansir Healthline, Selasa (14/1/2020), makanan berminyak tersebut cenderung tinggi kalori, lemak, garam, karbohidrat olahan namun rendah serat, vitamin, dan mineral.

Makanan berminyak berdampak negatif bagi tubuh dan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.  

Faktor-faktor ini meningkatkan risiko diabetes tipe dua dan sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.

Belakangan, banyak orang kepincut bisa menikmati sajian gorengan yang dimasak dengan air fryer.

Baca Juga: Kepala Kiano Baim Wong Digigit Tungau, Ini Tempat-tempat Tak Disadari Serangga Ini Bersembunyi

Baca Juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Padahal 1 Potong Setara 200 Kalori!

Alat memasak air fryer dikatakan bisa memberikan kenikmatan gurih dan renyah setara gorengan, namun lebih minim lemak dan kalori ketimbang gorengan biasa.

Tidak heran popularitas air fryer jadi melonjak beberapa waktu terakhir. Apalagi semakin ke sini, daya watt listrik yang dipakai semakin menurun, dan harganya semakin miring.

Kalau dulu sekitar 3 jutaan, kini bisa diperoleh diberbagai toko online dengan harga di bawah 1 juta rupiah.

Melansir Healthline, air fryer adalah alat dapur dengan tenaga listrik yang dapat digunakan untuk mengoreng bahan masakan dengan penggunaan minyak yang minim. Air fryer dapat digunakan untuk menggoreng daging, kentang, sampai kue kering.

Kendati sama-sama bisa menghasilkan tampilan dan tekstur renyah pada masakan, cara kerja air fryer berbeda dengan penggorengan biasanya.

Air fryer bekerja dengan mengedarkan udara panas di sekitar makanan. Alat ini juga menghasilkan reaksi kimia yang dalam dunia kuliner dikenal sebagai efek Maillard.

 

Efek kimia yang melibatkan asam amino dan gula ini dapat menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.

Alih-alih merendam seluruh masakan dalam minyak seperti saat proses menggoreng makanan konvensional, air fryer cuma butuh satu sendok makan minyak untuk mendapat rasa dan tekstur yang sama dengan gorengan biasa.

Tak pelak, gorengan dari air fryer disebut sebagai gorengan alternatif yang lebih sehat karena lebih minim lemak dan kalori.

Baca Juga: Guru Besar FMIPA Brawijaya : Jamur Cordyceps Bisa Sembuhkan Covid-19, Efeknya Dalam Hitungan Jam

Baca Juga: Heboh FBI Tangkap Bill Gates , Benarkah Ia Pencipta Virus Covid-19?

Makanan yang digoreng umumnya mengandung lebih banyak lemak dan kalori daripada teknik memasak lainnya.

Sebagai ilustrasi, dada ayam yang digoreng dengan minyak banyak mengandung lebih banyak lemak sekitar 30% daripada ayam panggang.

Sejumlah produsen air fryer mengklaim, alat memasak modern ini bisa mengurangi kandungan lemak gorengan sampai 75%.

Jumlah lemak tersebut dapat menurun dengan signifikan karena penggunaan minyak dalam masakan.

Untuk perbandingan, resep gorengan (deep fried) umumnya membutuhkan tiga cangkir (750 mililiter) minyak goreng. Sedangkan untuk air fryer, kebutuhan minyaknya satu sendok makan (15 mililiter).

Itu berarti, gorengan biasa membutuhkan minyak 50 kali lebih banyak ketimbang gorengan yang dimasak dengan air fryer.

Menurut Mayo Clinic, memasak dengan air fryer juga dapat memangkas kalori sampai 80 % ketimbang menggoreng biasanya. Konsumsi makanan tinggi kalori dapat membuat berat badan melonjak dan meningkatkan risiko obesitas.

Baca Juga: Bocah SD Melahirkan Saat Menonton Televisi, Ini Bahaya Persalinan di Usia Dini Bagi Ibu dan Bayinya

Baca Juga: Rela Lepaskan Gelar, Mantan Miss England 2019 Tak Sangka Wajahnya Jadi Begini Demi Menolong Pasien Covid-19

Tak hanya membuat makanan jadi tinggi lemak dan kalori, proses menggoreng makanan dengan minyak berlimpah dapat memicu timbulnya senyawa berbahaya akrilamida.

Senyawa akrilamida dapat terbentuk dalam makanan kaya karbohidrat yang dimasak dengan suhu tinggi.

Menurut International Agency for Research on Cancer, akrilamida adalah senyawa yang berpotensi memicu kanker ginjal, endometrium, dan ovarium.

Menggoreng makanan dengan air fryer dapat menurunkan kadar akrilamida dari gorengan yang Anda konsumsi.

Satu studi menyebut, kandungan akrilamida dari gorengan air fryer lebih rendah 90% ketimbang gorengan biasa.

Namun, ahli juga memperingatkan, senyawa berbahaya lain masih bisa terbentuk selama memasak dengan menggunakan suhu tinggi, termasuk air fryer.

Beberapa senyawa tersebut di antaranya aldehida, amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Ketiga senyawa itu juga dapat meningkatkan risiko kanker (karsinogenik).

Baca Juga: Studi : Virus Corona Mencabut Nyawa Seseorang 10 Tahun Sebelum Waktu Kematian Sesungguhnya

Baca Juga: 3 Penyebab Pusing Saat Puasa, Waspadai Turunnya Gula Darah Tiba-tiba

Ahli diet dari Cleveland Clinic Ariana Cucuzza, RD menyebut, mengonsumsi gorengan dari air fryer secara umum memang lebih baik gorengan biasa.

Kandungan kalori dan lemak dari gorengan air fryer lebih minim ketimbang gorengan biasa. Namun, Cucuzza mewanti-wanti agar konsumsi segala jenis gorengan tetap diminimalkan.

Sebabnya,  gorengan dari air fryer dan deep fried dimasak dengan suhu tinggi, sehingga masih memiliki risiko karsinogenik.

Cucuzza  menyarankan kita lebih sering mengonsumsi makanan yang dipanggang, dikukus, atau direbus ketimbang digoreng.

Baca Juga: 4 Alasan Boleh Meninggalkan Rumah di Masa Karantina Saat PSBB

Baca Juga: WHO Ingatkan Covid-19 Belum Capai Puncak Pandemi, Kebijakan Buka Lockdown Bisa Berbahaya

Namun, jika ingin menggunakan air fryer untuk memangkas kalori dan lemak, ia merekomendasikan air fryer yang menggunakan plastik bebas BPA demi keamanan pangan. (*)

#berantasstunting #hadapicorona

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Air Fryer Bikin Masakan Lebih Sehat?", https://health.kompas.com/read/2020/05/14/160400268/mitos-atau-fakta-air-fryer-bikin-masakan-lebih-sehat-?page=all#page2.