Find Us On Social Media :

#BijakGGL, Waspadai Gula Tersembunyi Dalam Makanan Kemasan, Ini Panduannya

Jika makanan kemasan mengandung lebih dari satu jenis gula, hindari.

GridHEALTH.id - Gula tambahan adalah satu-satunya bahan terburuk dalam makanan modern. Ini memberikan kalori tanpa nutrisi tambahan dan dapat merusak metabolisme  dalam jangka panjang.

Makan terlalu banyak gula dikaitkan dengan penambahan berat badan dan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Tapi seberapa banyak? Bisakah kita makan sedikit gula setiap hari tanpa membahayakan, atau haruskah kita menghindarinya sebisa mungkin?

Menurut American Heart Association (AHA), jumlah maksimum gula tambahan yang harus dimakan dalam sehari adalah;

Pria: 150 kalori per hari (37,5 gram atau 9 sendok teh)

Wanita: 100 kalori per hari (25 gram atau 6 sendok teh)

Sebagai perbandingan, satu kaleng Coke 12 ons mengandung 140 kalori dari gula, sedangkan Snickers bar berukuran biasa mengandung 120 kalori dari gula.

Sebaliknya, pedoman diet AS menyarankan orang untuk membatasi asupannya hingga kurang dari 10% dari asupan kalori harian mereka.

Untuk seseorang yang makan 2.000 kalori per hari, ini sama dengan 50 gram gula, atau sekitar 12,5 sendok teh.

Baca Juga: Mengenal Alergi Gula, Ketika Reaksi Tubuh Menolak yang Serba Manis

Baca Juga: Apakah Makan Terlalu Banyak Gula Menyebabkan Diabetes? Ini Faktanya

Jika seseorang sehat, kurus, dan aktif, ini sepertinya jumlah yang masuk akal. Kita mungkin akan membakar sedikit gula ini tanpa menyebabkan bahaya.

Namun penting untuk dicatat bahwa tidak perlu gula tambahan dalam makanan. Semakin sedikit kita makan gula, kita akan semakin sehat.

 

Cara terbaik untuk mengurangi gula adalah dengan menghindari makanan olahan dan memuaskan yang  manis kita dengan buah-buahan.

Pendekatan ini tidak memerlukan matematika, penghitungan kalori, atau membaca label makanan secara obsesif sepanjang waktu.

Namun, jika kita tidak bisa tetap berpegang pada makanan yang tidak diolah karena alasan keuangan, berikut beberapa tip tentang cara membuat pilihan yang tepat:

-  Ketahuilah bahwa gula memiliki banyak nama. Ini termasuk gula, sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), jus tebu dehidrasi, fruktosa, glukosa, dekstrosa, sirup, gula tebu, gula mentah, sirup jagung dan banyak lagi.

- Jika makanan kemasan mengandung gula pada 3 bahan pertama, hindari.

- Jika makanan kemasan mengandung lebih dari satu jenis gula, hindari.

Baca Juga: Cara Tepat Membuang Pembalut Haid Agar Tak Mencemari Lingkungan

Baca Juga: Segera Ganti Masker Berkeringat Ketika Berolahraga, Ini Alasannya

-  Ketahuilah bahwa makanan tinggi gula lainnya yang sering diberi label sehat termasuk dalam kategori yang sama. Ini termasuk agave, madu, gula tebu organik dan gula kelapa.

-  Jika makanan kemasan mengandung gula pada 3 bahan pertama, hindari.

- Jika makanan kemasan mengandung lebih dari satu jenis gula, hindari.

- Ketahuilah bahwa makanan tinggi gula lainnya yang sering diberi label sehat termasuk dalam kategori yang sama. Ini termasuk agave, madu, gula tebu organik, dan gula kelapa.

Moral cerita, kita HARUS membaca label nutrisi! Bahkan makanan yang menyamar sebagai "makanan kesehatan" dapat diisi dengan tambahan gula.

Jika makan makanan olahan dan kemasan, menghindari semua gula tambahan bisa jadi sulit.

Baca Juga: Mengenal Alergi Gula, Ketika Reaksi Tubuh Menolak yang Serba Manis

Baca Juga: Studi : Covid-19 Dapat Menyebabkan Otak Menua Hingga 10 Tahun

Pastikan untuk membaca label dan perhatikan bahwa produsen makanan sering kali menyamarkan gula tambahan dengan menggunakan nama alternatif. (*)

#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona