GridHEALTH.id – Kunci hidup sehat adalah dengan bijak konsumsi gula garam dan lemak (GGL).
Dengan #BijakGGL kita bisa meminimalisir risiko terjadinya gangguan metabolik yang berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.
Misalnya diabetes, penyakit ini umumnya menyerang mereka yang konsumsi gulanya berlebihan.
Namun temuan terbaru mengungkapkan bahwa diabetes juga bisa disebabkan oleh konsumsi lemak berlebih.
Baca Juga: Hidup Bebas Diabetes? Bisa, Begini Tujuh Tips Cara Menghindarinya
Saat seseorang mengonsumsi lemak berlebih biasanya mereka memiliki timbunan lemak di perutnya.
Dimana timbunan lemak di perut inilah yang disebut dapat memicu risiko penyakit diabetes.
Hal ini jangan disepelekan!
Baca Juga: Penting Untuk Penyandang Diabetes, Atasi Masalah Kecanduan Gula Dengan 5 Cara Ini
Menurut riset dari Oxford University, ada gen tertentu yang membuat beberapa orang memiliki lemak perut berlebihan.
Kondisi ini juga bisa memicu peningkatan risiko diabetes. Gen yang dimaksud adalah KLF14.
Hasil penelitian membuktikan KLF14 dapat mengubah cara penyimpanan lemak dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Wajib Mengonsumsi Magnesium, Ini Manfaatnya
Menurut Harvard Medical School ada beberapa faktor yang membuat lemak perut lebih berbahaya daripada lemak lain di tubuh, khususnya lemak visceral atau lemak perut yang terletak di sekitar organ dalam.
Jenis lemak ini terkait dengan respon stres tubuh yang juga bisa memicu tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula, dan risiko penyakit jantung.
Selain itu, lemak perut juga bisa melepaskan produk metabolisme langsung ke bagian tubuh yang membawa darah menuju hati.
Denga kata lain, lemak perut bisa menuangkan asam lemak ke hati, pankreas, jantung, dan berbagai organ lain yang tidak difungsikan untuk menyimpan lemak.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Ternyata Boleh Makan Enak Asalkan Menjaga Porsi
Hal ini bisa memicu disfungsi organ yang menyebabkan insulin tidak terkontrol, gula darah dan kolesterol jahat naik.
Kondisi semacam inilah yang memicu berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2.
Semakin banyak insulin yang diproduksi, semakin banyak glukosa yang disimpan di hati.
Ketika organ hati tertutup oleh lemak, hati tidak bisa merespon insulin dengan tepat.
Baca Juga: 12 Tips Berolahraga Sederhana Tapi Bermanfaat Bagi Penyandang Diabetes
Akibatnya, gula darah menumpuk di yang menyebabkan kerusakan organ di seluruh tubuh.
Kabar baiknya, lemak perut bisa dihilangkan dengan rutin olahraga, menjaga pola makan, dan gaya hidup sehat.
Untuk menghilangkan lemak perut, kita harus berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
Pastikan untuk melakukan olahraga kardio dan kekuatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Latihan kardio membantu membakar lemak lebih cepat. Sedangkan latihan kekuatan membantu membakar lebih banyak kalori.
Idealnya, kita harus melakukan 30 menit olahraga kardio sebanyak lima kali seminggu dan melakukan latihan kekuatan minimal tiga kali seminggu.
Hormon kortisol yang berlebihan juga bisa meningkatkan lemak perut.
Baca Juga: Kombinasi Tekanan Darah Tinggi dengan Diabetes Penyebab Utama Stroke
Itu sebabnya, melakukan rileksasi juga membantu menghilangkan penumpukan lemak di area perut.
Pola makan juga sangat penting untuk menghilangkan lemak di area perut.
Kita bisa mengonsumsi makanan rendah lemak dengan memilih makanan yang dipanggang, kukus atau rebus daripada makanan yang digoreng.
Untuk menggoreng makanan, kita juga bisa memilih minyak sehat seperti minyak zaitun daripada minyak sayur atau mentega.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL