Tidak hanya buah delima yang kaya nutrisi seperti folat dan vitamin C, buah delima juga memiliki efek anti-inflamasi yang kuat. Mungkin tidak mengherankan jika jus delima dapat berkontribusi pada diet jantung sehat.
Sebuah tinjauan literatur tahun 2017 dari delapan uji coba terkontrol secara acak menemukan bahwa mengonsumsi jus delima dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Sederhana Untuk Menghilangkan Lemak di Usia 40
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Dimulai Sejak Rutin Sarapan, Ini Manfaatnya
Efek pada tekanan darah sistolik tidak tergantung pada berapa lama peserta mengonsumsi jus delima dan berapa banyak.
Jika memutuskan untuk menambahkan jus delima ke dalam diet, pastikan jusnya 100% tanpa tambahan gula.
4. Jus berry
Seperti buah delima, buah beri , terutama blueberry, dikenal karena sifat antioksidannya.
Sebuah tinjauan tahun 2020 melaporkan bahwa minum jus cranberry atau ceri dapat meningkatkan tekanan darah.
Ulasan lain yang diterbitkan di Nature pada tahun 2016 menemukan bahwa mengonsumsi buah beri menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol LDL.
Dalam kedua ulasan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa buah beri kemungkinan memiliki manfaat kardiovaskular, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperjelas peran mereka dalam mencegah dan mengendalikan penyakit jantung.
Jika memilih jus berry yang dibeli di toko, pastikan jus tersebut tidak mengandung gula tambahan.