“Walaupun tidak berbahaya, angina stabil berpotensi mengakibatkan serangan jantung jika tidak ditangani dengan tepat,”ujar dokter Addiena Primawati dilansir dari situs Awal Bross.
Baca Juga: Orang Jepang Paling Disiplin Sedunia, Ternyata Begini Model Pendidikannya Sejak Kecil
Angina tidak stabil merupakan nyeri dada yang dirasakan tanpa penyebab awal yang jelas dan biasanya tidak kunjung membaik setelah beristirahat atau mengonsumsi obat.
Rasa nyeri yang dirasakan lebih lama dibanding angina stabil, yaitu sekitar 30 menit. Ini merupakan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan medis segera.
Asal tahu saja penyebab angina pektoris adalah gangguan jantung karena diendapi berbagai macam plak.
“Dalam jangka waktu tertentu, arteri berisiko diendapi plak seperti lemak, kolestrol, kalsium dan zat lainnya yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan tersumbat (aterosklerosis).
Kondisi ini mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras, khususnya pada saat melakukan aktivitas berat, yang ujung-ujungnya berpotensi mengakibatkan gejala angina pektoris, atau yang lebih parah adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK).”
Baca Juga: Radang Amandel Pada Anak, Ini Cara Menanganinya Sebelum ke Dokter
Risiko seseorang mengalami angina pektoris bertambah saat memasuki usia tua, memiliki keturunan kelainan jantung, an kondisi medis lainnya seperti hipertensi, kolestrol tinggi, dan diabetes.
Source | : | Kompas Health,awalbros.com,cardiosmart.org |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar