Para peserta penelitian itu dipasangi alat polisomnografi yang bisa memantau aktivitas gelombang otak, pernapasan, ketegangan otot, jantung, sampai gerakan saat tidur.
Hasil penelitian menunjukkan, pasangan yang tidur bersama kualitas tidurnya lebih baik karena lebih nyenyak. Meski beberapa pasangan cenderung menggerakkan tungkai kakinya saat tidur, tapi otaknya tetap beristirahat.
"Tidur dengan pasangan bikin tidur lebih nyenyak, bisa meningkatkan kesehatan mental," jelas peneliti Dr. Henning Johannes Drews dari Christian-Albrechts-Universität Jerman.
Namun demikian tidak bisa dipungkiri, beberapa orang cenderung susah tidur nyenyak di malam hari. Penyebab susah tidur nyenyak bisa karena stres, cemas, konsumsi alkohol, nikotin, sampai kafein.
Selain itu, penyebab susah tidur nyenyak di malam hari juga bisa dipengaruhi faktor eksternal yang tidak mendukung kenyamanan tidur, salah satunya pasangan mendengkur. Tak pelak, tidur dengan pasangan bisa jadi sesuatu yang menantang bagi sebagian orang.
Baca Juga: Kandungan Oleocanthal Dalam Minyak Zaitun Dipercaya Ampuh Membunuh Sel Kanker Payudara
Baca Juga: Wajib Tes Corona Saat Bepergian Memberatkan, Warga Gugat Presiden
Melansir Sleep, berikut cara agar bisa tidur nyenyak dengan pasangan: Pertama, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Diskusikan suhu udara yang pas bersama dan pertimbangkan untuk menggunakan selimut terpisah.
Source | : | Kompas.com,CNN International |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar