GridHEALTH.id - Semangka menjadi buah favorit, terutama saat musim panas, karena rasanya yang segar, manis dan mengandung banyak air. Apalagi buah ini mengandung banyak vitamin dan mineral.
Tetapi ada pertanyaan, apakah semangka aman dikonsumsi penyandang diabetes, sebabnya sudah banyak diketahui bahwa semangka memang mengandung gula alami.
Bergantung pada diet kita secara keseluruhan dan jumlah semangka yang dikonsumsi, yang tentunya berdampak pada kadar gula darah.
Dikutip dari Health Line, semangka adalah sumber vitamin dan mineral yang meliputi vitamin A, vitamin C, kalium, magnesium, vitamin B-6, serat,besi, kalsium.
Vitamin A mendukung penglihatan yang sehat dan membantu pemeliharaan jantung, ginjal, dan paru-paru.
Vitamin C telah dikenal untuk meningkatkan kesehatan jantung, bantuan dalam pencegahan beberapa kanker dan membantu memerangi gejala flu.
Baca Juga: Syahrini Konsumsi Jus Semangka Untuk Kecantikan, Ternyata Juga Bisa Hindari Sakit Kanker dan Stroke
Baca Juga: WHO Peringatkan Krisis Virus Corona Belum Berakhir di Tengah Peluncuran Vaksin Covid-19
Karena kaya serat, makan semangka dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Makan semangka dalam jumlah sedang tidak hanya dapat mengekang keinginan akan sesuatu yang manis, tetapi juga dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Ini karena semangka mengandung lebih dari 90% air.
Lihat postingan ini di Instagram
Selain membuat tetap terhidrasi, semangka dapat membantu kita tetap menjalankan diet dan membantu manajemen berat badan.
Sebenarnya tidak ada penelitian yang secara langsung menghubungkan konsumsi semangka dan manajemen diabetes.
Tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makan semangka dapat membantu mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes tertentu.
Semangka mengandung likopen dalam jumlah sedang, yang merupakan pigmen yang memberi warna pada buah. Itu juga merupakan antioksidan kuat.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, likopen dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Mengapa Zat Besi Wajib Bagi Ibu Hamil dan Menyusui ? Ini Alasannya
Baca Juga: Migrain Okular, Penyebab Kebutaan Dalam 1 Jam, Apa Penyebabnya?
Penelitian awal menunjukkan bahwa likopen yang ditemukan dalam tomat dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Sekitar 68% penyandang diabetes yang berusia 65 atau lebih meninggal karena beberapa jenis penyakit jantung. Sekitar 16%orang dalam demografi ini meninggal karena stroke.
Dengan pemikiran ini, American Diabetes Association telah mengklasifikasikan diabetes sebagai salah satu dari tujuh faktor risiko penyakit jantung yang dapat dikelola.
Bagaimana dengan indeks glikemik semangka? Indeks glikemik (GI) melihat seberapa cepat makanan gula memasuki aliran darah.
Setiap item makanan diberi nilai antara 1 dan 100. Nilai ini ditentukan menurut perbandingan setiap makanan dengan item referensi. Gula atau roti putih umumnya digunakan sebagai referensi.
Beban glikemik (GL) adalah kombinasi GI dan kandungan karbohidrat sebenarnya dalam satu sajian makanan khas.
Dikatakan bahwa GL memberikan nilai dunia nyata tentang bagaimana makanan tertentu dapat memengaruhi kadar gula darah.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Menyimpan Madu Asli Agar Tahan Lama dan Tak Mengkristal
Baca Juga: Ada Benjolan Putih di Langit-langit Mulut Bayi, Berbahayakah?
Orang yang mengelola diabetesnya dengan menghitung karbohidrat sering menggunakan pendekatan ini.
Makanan dengan GI rendah atau sedang dianggap kecil kemungkinannya untuk meningkatkan kadar gula darah.
GI 55 atau kurang dianggap rendah. GI antara 55 dan 69 umumnya dianggap sedang. Angka di atas 70 dianggap tinggi.
GL di bawah 10 termasuk rendah, 10 sampai 19 adalah sedang, dan 19 ke atas dianggap tinggi. Semangka biasanya memiliki GI 72 tetapi GL 2 per 100 gram porsi.
GL semangka rendah, dan dapat dimakan dalam jumlah sedang seperti semua buah sebagai bagian dari makanan seimbang.
Meski makan semangka memiliki manfaatnya, kita arus mempertimbangkan untuk menyeimbangkan pola makan dengan buah-buahan yang memiliki GI lebih rendah.
Pastikan untuk mengambil buah segar kapan pun dan di mana pun memungkinkan, karena tidak ada tambahan.
Baca Juga: CDC Sebut Covid-19 Kemungkinan Muncul Lebih Dahulu di AS Sebelum China
Baca Juga: Lewat Konsumsi Pil KB, Wajah Jadi Lebih Cantik dan Mulus
Jika kita ingin membeli buah kaleng atau beku, ingatlah untuk memilih buah-buahan kalengan yang dikemas dalam jus buah atau air, daripada sirup.
Pastikan untuk membaca label dengan hati-hati dan mencari gula yang tersembunyi. Kita juga bisa mengeringkan atau membilas yang dikemas dalam sirup.
Buah kering dan jus buah sebaiknya dikurangi karena kepadatan kalori dan konsentrasi gula yang tinggi.
Baca Juga: Banyak Saran Untuk Menghindari Gula, Sebenarnya Apa yang Dilakukan Gula di Dalam Tubuh?
Baca Juga: Diabetes Gestasional, Glukosa Tinggi dalam Urine di Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai
Sebaiknya pilih buah segar, terutama dengan GI rendah seperti aneka jenis jeruk, plum, persik, aprikot, buah pir dan beri. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Health line,nutrition.org |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar