GridHEALTH.id - Puasa Ramadan telah berlalu, tapi jangan khawatir bagi umat muslim di bulan syawal ini masih ada puasa syawal selama enam hari.
Fadilahnya sangat banyak. Salah satunya seperti kita berpuasa satu tahun lamanya.
Juga masih ada puasa sunnah lainnya yang jangan sampai dilewatkan. Semisal puasa Senin dan Kamis.
Momen puasa jangan sampai dilewatkan, selain untuk memperbanyak pahala, juga untuk kesehatan.
Bahkan, puasa bisa sekaligus dijalankan sambil melakukan program diet. Hasilnya, jangan diragukan. Bisa lebih memuaskan.
Kenapa? menurut dr. Juwalita Surapsari, Sp.GK, M.Gizi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari
RS Pondok Indah – Pondok Indah, saat diwawancara GridHEALTH.id, saat berpuasa tubuh akan menggunakan energi dari makanan yang baru saja dimakan.
Selanjutnya pada jam-jam awal berpuasa, tubuh juga akan memecah cadangan gula tubuh (glikogen).
Baca Juga: Oatmeal Vs Nasi, Dalam Hal Apa Oatmeal Lebih Unggul Dari Nasi?
Menjelang siang ketika cadangan gula ini menipis, tubuh akan memecah simpanan lemak (lipolysis) dan akan terus berlanjut hingga menjelang buka puasa.
Karenanya, seharusnya mereka yang berpuasa akan mengalami penurunan berat badan.
Tapi kenyataannya ada yang justru mengalami hal sebaliknya.
Mengenai hal tersebut menurut Juwalita disebabkan oleh tiga hal berikut ini.
• Terlalu banyak makanan/minuman manis tinggi kalori saat berbuka puasa sehingga keseimbangan energi menjadi positif
• Tidak berolahraga selama puasa
• Kurang waktu tidur karena biasanya akan lebih banyak aktif di malam hari untuk beribadah. Kurangnya waktu tidur juga akan menurunkan metabolisme yang akan membuat berat badan malah meningkat.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona Baru Terdeteksi di Vietnam, Jakarta Panik Kasus Covid-19 1000 Per Hari
Jadi jika ingin menurunkan berat badan saat berpuasa perhatikan juga tiga hal berikut ini;
• Jaga asupan kalori terutama saat memilih takjil berbuka, pilihlah yang mengandung gula alami seperti buah potong, smoothies sayuran dan buah, atau susu tanpa lemak.
• Tetap berolahraga, misalnya olahraga ringan seperti berjalan kaki sekitar 30 menit menjelang waku berbuka, atau olahraga intensitas ringan hingga sedang saat setelah berbuka puasa sebelum makan malam.
• Cukup tidur. Aturlah waktu tidur Anda sehingga bisa tetap tidur minimal 6 jam sehari.
Baca Juga: Selain Minum Air Putih, 3 Bahan Alami Ini Ternyata Ampuh Mengatasi Kulit Kering Tanpa Waktu Lama
Penting juga diketahui, saat menjalankan puasa, ini kesempatan baik juga untuk mencapai sukses program diet.
Kenapa? Menurut Juwalita, puasa Ramadan, misalnya, termasuk dalam intermittent fasting yang jika dijalankan dengan benar tanpa makan berlebihan akan menyebabkan kondisi defisit kalori dan akhirnya dapat menurunkan berat badan.
Saat kita tidak berpuasa, maka kita terbiasa makan tiga kali sehari dengan beberapa kali makanan selingan, namun saat berpuasa Ramadan maka kita hanya akan makan besar dua kali dengan selingan saat berbuka puasa.
Dari beberapa penelitian juga diketahui bahwa puasa Ramadan dapat menurunkan berat badan dan khususnya massa lemak tubuh.
"Akan tetapi sayangnya efek ini hanya sebentar, karena dalam kelanjutan penelitian didapatkan orang-orang yang mengalami penurunan berat badan ini akan mengalami peningkatan berat badan kembali dalam 4 minggu setelah Hari Raya."
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kadar Gula Darah Penyandang Diabetes Tetap Normal
Hal ini, papar Juwalita, disebabkan karena asupan kalori yang berlebih selama Hari Raya dan selanjutnya.
Untuk itu hati-hatilah dalam mengonsumsi makanan Hari Raya dan tetaplah menjaga pola makan setelah puasa agar berat badan tidak naik lagi.
Asal tahu saja, sebenarnya penurunan berat badan ideal yang dianggap tidak mengganggu metabolisme adalah sekitar 0.5 – 1 kilogram per minggu atau sekitar 2 – 4 kilogram per bulan.
Akan tetapi dari penelitian rata-rata orang mengalami penurunan berat badan selama puasa Ramadan sebesar 1 kilogram dari awal hingga akhir.
Jadi dari sini kita bisa melihat bahwasannya menurunkan berat badan saat berpuasa tentunya tidak berbahaya asalkan bukan mengikuti diet ekstrem dengan restriksi kalori yang berlebihan.
Justru dari banyak penelitian, berpuasa Ramadan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, dengan menurunkan berat badan maka akan menurunkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes melitus, tekanan darah tinggi, stroke, ataupun kanker.
Di masa pandemi Covid-19 ini, tentu puasa yang dibarengi dengan program diet baik sekali dilakukan.
Baca Juga: 3 Suplemen Tambahan Penting Bagi Bayi Prematur Menyusui
Juwalita mengingatkan, "Obesitas merupakan salah satu faktor yang memperberat penyakit COVID-19 dan merupakan faktor risiko berbagai penyakit. Karenanya saat puasa merupakan waktu yang sangat tepat untuk menurunkan berat badan asal tetap menjalankan gizi seimbang dan bukan diet yang menghilangkan salah satu nutrisi misalnya diet sangat rendah karbohidrat."
Tapi ingat, jika muncul signal tubuh seperti berikut;
• Rasa haus yang berlebihan
• Sakit kepala atau pusing yang sangat mengganggu aktivitas
• Berdebar-debar dan keringat dingin
"Maka evaluasi kembali apakah makanan yang Anda konsumsi cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh atau tidak," tutup Juwalita.(*)
Baca Juga: Menjelaskan Prihal Menstruasi Kepada Anak Laki-laki, Harus dengan 4 Cara Ini Supaya Dia Paham
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar