GridHEALTH.id - Saat ini, Indonesia mulai memasuki periode aging population, dimana terjadi peningkatan struktur penduduk lansia.
Kelompok umur yang berusia 60 tahun ke atas (senior atau lansia) diperkirakan meningkat dari 10% pada tahun 2020 menjadi 18% dari total penduduk pada tahun 2040.
Sedangkan, penduduk pre-senior atau pra-lansia (45-60 tahun) juga diprediksi akan meningkat dari 10% pada tahun 2020 menjadi 17% pada tahun 2040.
Transisi demografi tersebut juga diiringi dengan peningkatan risiko penyakit degeneratif yang akan menjadi tantangan bagi lansia maupun caretakernya.
Peningkatan populasi usia senior ini patut menjadi perhatian tenaga kesehatan, mengingat pertambahan usia berkaitan dengan morbiditas dan penyakit pada lansia.
Sebagai upaya untuk mendukung peningkatan kesehatan dan kualitas hidup populasi pre-senior dan senior di Indonesia, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang didukung oleh Danone Indonesia melalui PT. Nutricia Indonesia Sejahtera meluncurkan Modul yang berjudul “Healthy Aging Module as a Prevention Strategy for Non-Communicable Diseases in Elderly Population” pada Rabu (28/07/2021).
Baca Juga: 5 Panduan Pola Makan Sehat Untuk Warga Lansia Penyandang Diabetes
Baca Juga: Pengobatan Alami Untuk Mengatasi Hidung Kering Penyebab Mimisan
Modul ini berisi materi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi dokter dan tenaga kesehatan yang berperan dalam memberikan edukasi dan tata laksana pada pasien usia lanjut, khususnya berusia 45 tahun ke atas, di rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan.
Sebelum di Indonesia, istilah healthy aging atau tetap sehat seiring bertambahnya usia telah menjadi sorotan di beberapa negara, terlihat dari Healthy Aging Decade yang dilakukan oleh WHO dan UN (2021 - 2030).
Healthy aging decade ini berfokus pada usaha kolaboratif untuk mempersiapkan healthy aging, dengan orientasi penduduk usia tua tetap dapat produktif, kualitas hidup tetap baik, dan tidak menjadi beban bagi perekonomian negara.
Dokter Agian Jeffilano Barinda, Ph.D., Ketua Tim Penyusun Healthy Aging Module mengatakan, “Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat agar dapat mengantisipasi tantangan kesehatan pada masyarakat berusia 45 tahun ke atas."
Modul Healthy Aging disusun sebagai panduan pembelajaran untuk berjalan di platform daring Massive Open Online Course (MOOC) yang telah disiapkan oleh Klaster Center of E-Learning IMERI FKUI agar dapat memfasilitasi pelaksanaan pelatihan modul Healthy Aging agar dapat menjangkau secara luas para dokter dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Sehingga, para tenaga kesehatan tersebut dapat memiliki pengetahuan yang adekuat mengenai berbagai aspek penting, baik dari segi penyakit yang terjadi akibat pertambahan usia pada populasi lansia maupun strategi intervensinya, sehingga dokter dan tenaga kesehatan mampu memberikan edukasi dan tata laksana yang sesuai di rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan lainnya.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Penyebab Diabetes tipe 2, Ternyata Lemak yang Bertumpuk di Hati dan Pankreas
Baca Juga: Bahaya Kelebihan Gula Untuk Otak Berdampak Pikun dan Alzheimer
Dr. dr. Ray Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia menyatakan, “Kami berkomitmen untuk mendukung kesehatan masyarakat melalui nutrisi berkualitas di berbagai tahapan kehidupan, termasuk bagi populasi pre-senior dan senior.
Selain mendukung kolaborasi lintas sektor bersama IMERI FKUI melalui Modul Healthy Aging, kami juga akan memberikan edukasi nutrisi dan pola hidup sehat kepada konsumen, untuk melengkapi edukasi yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan.
Kami berharap upaya ini dapat mendukung masyarakat pre-senior dan senior untuk menikmati masa puncak usia produktif hingga lansianya agar tetap sehat seiring bertambahnya usía.”
Modul Healthy Aging telah disusun secara komprehensif dengan melibatkan kontributor yang kredibel dari berbagai disiplin ilmu yang akan mengupas topik aging mulai dari proses penuaan, berbagai penyakit yang umum ditemui pada lansia beserta faktor risiko dan tatalaksananya, hingga peran aktivitas fisik, nutrisi, maupun dukungan sosial bagi lansia.
Modul ini disusun agar dapat diakses secara self-paced, dengan mengikuti waktu dan ritme pembelajaran yang nyaman bagi para dokter dan tenaga kesehatan.
Baca Juga: Nilai Tinggi Pemeriksaan HbA1C Pada Penyandang Diabetes Wajib Diwaspadai, Ini Cara Menurunkannya
Baca Juga: Studi: Masalah Pada Mulut dan Gigi Bisa Sebabkan Impotensi Pada Pria
Setelah mengikuti seluruh rangkaian modul, para dokter dan tenaga kesehatan akan diminta untuk merefleksikan pengalamannya dalam melakukan tatalaksana pada pasien lansia dan kemudian dapat mengunduh sertifikat yang sudah terakreditasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | webinar |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar