GridHEALTH.id - Salah satu sumber makanan dengan kandungan protein tinggi yang populer adalah daging sapi.
Menurut United States Department of Agriculture, ada sekitar 17,1 gram protein di dalam sajian 100 gram daging sapi giling dengan persentase daging 80% dan lemak 20%.
Di sisi lain, terdapat 4 kalori dalam tiap 1 gram protein. Dengan kata lain, ada sekitar 27 persen protein per kalori dari daging sapi.
Angka tersebut mungkin terlihat banyak. Akan tetapi, ternyata ada cukup banyak sumber pangan nabati yang memiliki persentase protein per kalori yang lebih tinggi dibandingkan daging sapi.
Asupan protein dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari memberikan perasaan kenyang lebih lama, membantu membangun otot, hingga meningkatkan metabolisme, dan membantu penurunan berat badan.
Tetapi tidak semua orang menyukai daging sapi. Lagipula konsumsi daging merah terlalu banyak juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: Kekurangan Protein Selama Kehamilan Berisiko Timbulkan Masalah Ginjal Pada Anak Kelak, Studi
Baca Juga: Obstructive Sleep Apnea (OSA), Gangguan Tidur Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya
Menurut studi dalam JAMA Internal Medicine, konsumsi dua porsi daging sapi per pekan dapat meningkatkan risiko kardiovaskular, serangan jantung, dan strok sebesar 3-7%.
Menurut EatThis, sebetulnya banyak alternatif pengganti daging sapi untuk mendapatkan asupan protein.
Setidaknya ada tujuh pangan nabati yang memiliki persentase protein per kalori yang bahkan lebih besar dibandingkan daging sapi giling. Berikut ini adalah tujuh sumber protein lain selain daging sapi;
1. Edamame
Konsentrasi protein dalam edamame mencapai 39% protein per kalori. Kelebihan lain dari edamame adalah rendah lemak, tinggi serat, dan kaya akan antioksidan.
Konsumsi edamame juga dikatakan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Edamame bisa dikukus dan dikonsumsi sebagai camilan atau diolah menjadi campuran dalam sajian salad hingga makanan pendamping nasi.
2. Tempe
Tempe memiliki serat yang lebih tinggi dibandingkan tahu dan memiliki konsentrasi protein sebesar 42,3 % protein per kalori. Tempe juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan.
3. Bayam
Ini adalah sayur sumber zat besi, kalsium, serta vitamin A, C, dan K yang sangat baik.
Baca Juga: 5 Manfaat Buah Amla Bagi Kesehatan, Sehatkan Kulit dan Melangsingkan
Bayam 50% protein per kalori. Selain diolah menjadi sayur bening, bayam juga bisa dijadikan salad, smoothie, topping pizza, hingga campuran pasta.
4. Lentil
Lentil memiliki konsentarasi protein sebesar 31% protein per kalori. Tak hanya itu, lentil juga dapat memberikan perasaan kenyang lebih besar dibandingkan daging sapi.
Keunggulan lain dari lentil adalah memiliki kandungan serat yang baik bagi usus. Lentil bisa diolah sebagai tambahan dalam sup hingga salad.
Lentil juga bisa menjadi pengganti daging sapi dalam beberapa sajian makanan, seperti patty burger.
Daging sapi merupakan makanan yang kaya akan protein hewani.
5. Jamur
Jamur dikenal sebagai makanan rendah kalori yang memiliki tekstur seperti daging. Tak heran bila jamur sering digunakan sebagai bahan untuk membuat olahan pengganti daging dalam sajian burger hingga taco.
Jamur memiliki 56% protein per kalori atau hampir dua kali lipat dibandingkan persentase protein pada daging sapi giling.
Baca Juga: Hari Kanker Paru Sedunia 2021 ; Di Masa Pandemi Covid-19, Pengobatan Kanker Paru Tidak Boleh Ditunda
6. Brokoli
Brokoli dikenal sebagai sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, serta serat. Di samping itu, brokoli juga rendah kalori dan memiliki 33% protein per kalori.
Brokoli bisa diolah menjadi pizza, makanan pendamping pasta, hingga sajian tumisan.
7. Kale
Selain sangat rendah kalori, kale dikenal kaya akan vitamin-vitamin esensial. Kale memiliki 33,4% protein per kalori.
Baca Juga: Terungkap, Rahasia Kekebalan Anak-anak Terhadap Infeksi Covid-19
Baca Juga: Bagaimana Diet Sehat Dapat Membantu Kita Mengelola Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya
Kale bisa diolah sebagai dasar Caesar salad, digoreng dalam air fryer untuk menjadi keripik, atau ditumis dengan bawang putih. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Mayo Clinic,JAMA Internal Medicine,Eat This |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar