GridHEALTH.id - Sebenarnya, istilah diabetes 'basah' adalah salah kaprah. Dalam dunia medis, tidak ada istilah diabetes kering dan basah.
Nama diabetes basah diberikan karena luka yang timbul bagi penyandang diabetes sehingga bisa mengeluarkan nanah dan tampak basah.
Dengan perawatan luka yang baik dan kadar gula darah yang terkontrol, penyandang diabetes 'basah' bisa segera menyembuhkan lukanya sehingga tak perlu khawatir risiko komplikasi, atau bahkan komplikasi.
Dokter biasanya akan memberikan obat, sekaligus memberitahu cara merawat luka diabetes.
Selain penanganan medis, ada juga pengobatan rumahan (obat herbal) diabetes basah yang bisa menjadi pelengkap.
Meski manfaat obat herbal sebagai pengobatan diabetes saat ini belum diakui, kenali beberapa pengobatan rumahan yang alami ini.
Baca Juga: Tanda Ulkus Diabetetikum, Luka Akibat Tingginya Kadar Gula Darah
Baca Juga: Ramai di Tweeter, Dunia Harus Siap Dengan Covid-22, Benar Lebih Ganas dari Delta?
Sebelum mencoba salah satu dari beberapa jenis obat alami diabetes tipe 2, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jika sudah, beberapa alternatif pengobatan rumahan ini bisa dicoba agar gula darah terkontrol;
1. Cuka apel
Kandungan utama dalam cuka apel adalah asam asetat yang dikenal dengan beragam manfaat untuk kesehatan.
Mengonsumsi 2 sendok makan cuka apel sebelum tidur dapat menurunkan kadar gula darah puasa keesokan harinya.
Bahkan, 1-2 sendok makan cuka apel yang dikonsumsi saat makan dapat menurunkan kadar glikemik dalam makanan tinggi karbohidrat.
Namun, mengonsumsi cuka apel tanpa dicampur apapun juga lebih disarankan.
2. Barley
Barley atau jelai jenis gandum dengan konsistensi kenyal serta rasa seperti kacang. Mengonsumsi barley yang kaya serat dapat menurunkan kadar gula darah serta konsentrasi insulin.
Baca Juga: 5 Penyakit Infeksi Lansia Paling Umum, Ada yang Bisa Renggut Nyawa
Tak hanya itu, ini juga bisa membantu mencapai rekomendasi harian asupan serat yaitu sebanyak 30 gram.
Barley juga bisa menurunkan kolesterol serta meredakan peradangan. Cukup diolah selama 15 menit dengan tambahan air dan garam, sudah bisa dikonsumsi.
3. Kayu manis
Konsumsi kayu manis secara medis bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah serta kolesterol.
Selain itu, ada banyak studi yang menyebut cinnamon dapat mengendalikan komplikasi dari penyakit diabetes seperti penyakit jantung.
Tak hanya itu, mengonsumsi kayu manis dapat menjaga agar kadar gula darah tidak melejit setelah makan.
Cara kerjanya adalah dengan membuat proses pengosongan makanan dari perut lebih lambat.
Campurkan bubuk kayu manis atau kayu manis batangan dalam teh tanpa gula yang diminum setiap pagi.
Baca Juga: Pengobatan Rumahan, Masker Wajah Buatan Sendiri Cocok Untuk Pria
Baca Juga: Dari Alpha ke Lambda, Ini Sejarahnya Mengapa Varian Virus Corona Diberi Nama Alfabet Yunani
4. Lidah buaya
Bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan rambut, lidah buaya rupanya juga bisa menjadi alternatif untuk mengobati diabetes secara alami.
Dalam sebuah studi, diketahui lidah buaya dapat melindungi sekaligus memperbaiki sel beta di pankreas yang bertugas memproduksi insulin.
5. Pare
Sayuran pahit pare atau bitter melon juga sejak lama banyak digunakan sebagai obat tradisional. Mengonsumsi pare dalam bentuk sayuran, jus, hingga suplemen dapat menurunkan kadar gula darah.
6. Jahe
Temuan pada tahun 2015 menyebutnya bisa membantu meredakan diabetes. Hasilnya, gula darah bisa turun namun tidak dengan kadar insulin dalam darah.
Itulah sebabnya, jahe disebut bisa menurunkan risiko terjadinya resistensi insulin pada penyandang diabetes tipe 2.
Perlu diingat, pengobatan alami yang dilakukan, ini bukanlah pengganti penanganan medis. Maka itu, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat herbal sangat dianjurkan.
Baca Juga: Persiapan Hamil Tak Perlu Ribet, Jalankan 5 Anjuran Ini Agar Kehamilan Sehat
Sejatinya, diabetes tipe 2 merupakan kondisi yang berlangsung seumur hidup. Tidak ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan kondisi ini.
Konsumsi obat dari dokter dan pengobatan rumahan harus diiringi dengan menjalani gaya hidup sehat, berolahraga dan disiplin pola makan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Kompas.com,nakita.grid.id,sehatQ |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar