GridHEALTH.id - Sejatinya herpes zooster dan jerawat adalah dua penyakit berbeda.
Jerawat sebenarnya termasuk golongan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri.
Selain itu jerawat juga disebabkan oleh gabungan beberapa penyebab, antara lain proses peradangan, produksi kelenjar minyak sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal dan sumbatan kelenjar minyak di kulit.
Terdapat banyak faktor risiko penyakit jerawat, antara lain gaya hidup, suhu udara, kesehatan mental dan tingkat stress, personal hygienis, komitmen dan ketaatan pasien dalam berobat, faktor genetik, kesadaran dan mindset pasien yang benar terhadap penyakit ini
Sedangkan herpes zooster adalah kondisi ruam menyakitkan yang berkembang di satu sisi wajah atau tubuh.
Ruam terdiri dari lepuhan yang biasanya berkeropeng dalam 7 hingga 10 hari dan sepenuhnya hilang dalam 2 hingga 4 minggu.
Sebelum ruam muncul, penderitanya sering mengalami nyeri, gatal, atau kesemutan di area yang akan berkembang.
Ini mungkin terjadi beberapa hari sebelum ruam herpes zooster muncul.
Paling umum, ruam terjadi dalam satu garis di sekitar sisi kiri atau kanan tubuh.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengecilkan Pori-pori Besar, Bisa Dilakukan di Rumah
Dalam kasus lain, ruam terjadi di satu sisi wajah.
Herpes zooster di wajah dapat mempengaruhi mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan.
Dalam kasus yang jarang terjadi (biasanya pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah), ruam mungkin lebih menyebar di tubuh dan terlihat mirip dengan ruam cacar air.
Melansir laman clevelandclinic.org (17/2/2020), orang yang berisiko terkena herpes zoster umumnya sempat mengalami cacar air sebelumnya.
Tapi pada kasus yang dialami @cimolkentang, dirinya salah menduga prihal yang terjadi di wajahnya.
Saat itu dirinya mengira benjolan yang muncul di wajahnya adalah jerawat.
Tapi ternyata bukan jerawat biasa, melainkan benjolan dengan isi air.
Dari tayang video yang diungghanya, terlihat benjolan muncul pada bagian hidung atas lalu menjalar ke atas dahi sampai kelopak mata.
“Awalnya ngira ini jerawat biasa. Tapi setelah diliat-liat kok beda jerawatnya. Isinya lenting air, dan akhirnya gue berobat,” tulis si pria dalam unggahannya.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Trik LatihanMenjaga Bentuk Tubuh Setelah Usia 40
Usai berkonsultasi dengan dokter, ia didiagonis terkena penyakit herpes zoster yang disebabkan oleh virus.
Nah, dari pengalamannya itu dirinya langsung melakuan edukasi kepada masyarakat lainnya dengan cara sharing melalui sosial media.
Pemilik akun @cimolkentang mengingatkan untuk tidak memakai barang orang lain dan tetap menjaga kebersihan.
“Penyebabnya karena virus. So, jangan asal pake barang-barang orang ya. Contohnya handuk or baju. Dan jaga terus kebersihan ya,” pungkasnya.
Setelah ditangani dokter pemilik akun pun memberikan kabar terbaru bahwa penyakitnya menunjukkan progres kesembuhan ditandai oleh lenting yang mulai mengering.
Mengetahui hal ini, dokter ahli estetika dr. Kamila Jaidi MARS memberi penjelasan singkat tentang penyakit herpes zoster melalui akun TikTok dan Instagram-nya yakni @dr.kamilajaidi.
“Herpes zoster virus itu adalah benjolan berbentuk vesikel (gelembung), berkelompok, isinya adalah air yang nyerinya luar biasa,” ujar dr. Kamila.
Ia juga memberitahu biasanya penyakit ini hanya akan timbul di salah satu sisi saja.
Dr. Kamila melanjutkan, “dan kalo kalian perhatikan tadi, itu lokasinya hanya di sisi satu saja. Dia tidak akan melewati cross line. Kalo jerawat kan malah biasanya area dahi, ya dahi gitu, dia nggak, dia satu sisi aja.”
Baca Juga: Ngeri, Pria Ini Terinfeksi Penyakit Kelamin Langka Tak Mempan Antibiotik
Untuk mengobati herpes zoster, diperlukan obat berbahan acyclovir atau antivirus.
Berbeda dengan jerawat biasa yang diobati menggunakan antibiotik.
“Penyebabnya virus dan pengobatannya dengan acyclovir atau antivirus. Sangat berbeda dengan jerawat yang pengobatannya dengan antibiotik,” tutur dr. Kamila.
Penting diketahui, siapapun berisiko mengalami jerawat.
Jadi jerawat tidak melulu dialami mereka yang sedang puber.
Intinya mereka yang tidak mengindahkan kebersihan tubuh, juga wajah, bisa mengalami jerawat.
Sedangkan untuk herpes zooter, berikut faktor risiko herpes zoster selengkapnya:
1. Memiliki sistem kekebalan yang lemah (seperti orang dengan kanker, HIV, penerima transplantasi organ atau mereka yang menerima kemoterapi kanker).
2. Berusia di atas 50 tahun.
Baca Juga: Kasus Terinfeksi Terus Naik, Dokter di India Temukan Gejala Baru Omicron BA.4/BA.5 Berupa Nyeri Otot
3. Orang yang pernah sakit.
4. Orang yang pernah mengalami trauma.
5. Orang yang sedang stres.
Sebagai catatan, kebanyakan orang yang terkena herpes zoster hanya memilikinya sekali.
Tapi itu bisa kembali, biasanya pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Untuk itu penting bagi kita untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap baik.(*)
Baca Juga: Menkes Sudah Peringatkan Puncak Omicron, Reaksi Masyarakat Biasa Saja
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar