Find Us On Social Media :

MODY, Bentuk Diabetes Langka di Kalangan Remaja, Ini Gejalanya

MODY (Maturity Onset Diabetes of the Young) banyak disandang remaja dan orang dewasa muda.

 

GridHEALTH.id - Hingga 14 Mei 2020, International Diabetes Federation (IDF) melaporkan 463 juta orang di dunia menyandang diabetes dengan prevalensi global mencapai 9,3 %.

Angka ini mengkhawatirkan, dan yang lebih memprihatinkan adalah fakta bahwa anak-anak dan remaja juga bisa menjadi penyandang. Bahkan yang berusia balita.

Di antara dua jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2, yang terakhir adalah yang lebih umum. Jika tidak diperhatikan dan ditangani tepat waktu, kondisi tersebut dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang yang berhubungan dengan jantung, mata, ginjal, dan otak.

Salah satu subtipe diabetes tipe 2 disebut MODY (Maturity Onset Diabetes of the Young). Diabetes jenis ini merupakan akibat mutasi atau perubahan gen tunggal, dan lebih banyak disandang remaja.

Ini menyumbang 1 hingga 4% dari total kasus diabetes. Penyakit langka ini seringkali diturunkan dari salah satu atau kedua orangtuanya atau kadang secara spontan, bukan oleh salah satu orang tuanya.

Untuk yang tidak berversi, mutasi adalah kelainan atau cacat pada materi genetik, yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya, yang dapat mempengaruhi fungsi normal gen, mengakibatkan berkurangnya produksi hormon dan peptida, yang penting untuk menopang fungsi tubuh bertumbuh-kembang secara normal.

 Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi

Baca Juga: Hari Ginjal Sedunia, Tips dan Trik Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Dalam MODY, mutasi mengakibatkan penurunan produksi insulin, yang menyebabkan gen tidak berfungsi dengan baik. Insulin adalah hormon yang dibutuhkan untuk mengendalikan kadar gula darah.

Kasus MODY jarang ditemukan, kurang lebih hanya 5% dari semua kasus diabetes. Sekilas, MODY lebih mirip diabetes tipe 1 (DMT1) ketimbang diabetes tipe 2 (DMT2).

Pada DMT1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin sejak usia kanak-kanak dan karena itu penderitanya membutuhkan insulin seumur hidup.

Pada MODY, mutasi gen yang terjadi menurunkan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin. Namun, gangguan tersebut baru muncul sewaktu remaja atau ketika memasuki usia dewasa.

Sedangkan pada DMT2, pankreas dapat memproduksi insulin tetapi tubuh tidak dapat menggunakannya secara efektif (resistensi insulin).

Penderita DMT2 pun kerap memiliki berat badan berlebih atau kegemukan, dimana ini tidak ditemukan pada DMT1 maupun MODY.

Baca Juga: Khasiat Daun Koja, Atasi Anemia Hingga Penyubur Cepat Hamil

Baca Juga: Daun Ketumbar Segar Terbukti Bersihkan Pankreas, Lever dan Ginjal

Umumnya MODY tidak memiliki gejala atau hanya menunjukkan gejala diabetes ringan. Meski demikian, ada tiga kriteria utama untuk mengetahui seorang remaja tergolong MODY:

-  Mengalami diabetes sebelum usia 25 tahun

- Riwayat diabetes dalam keluarga selalu ditemukan

- Diabetes dapat ditangani dengan pengaturan diet dan obat minum, serta tidak selalu membutuhkan terapi insulin.

Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga sedang dengan beberapa pasien tidak mengalami komplikasi jangka panjang. Diagnosis MODY dapat dikonfirmasi dengan pengujian genetik.

Batasannya sama dengan diabetes tipe 2. Modifikasi pola makan yang membutuhkan keseimbangan antara karbohidrat, protein dan lemak dengan jumlah yang tepat dari sayuran hijau dan produk susu sangat disarankan.

Modifikasi gaya hidup itu sehat tetapi mungkin berdampak kecil karena masalahnya adalah genetik.

 Baca Juga: 4 Makanan yang Dibutuhkan Ibu Menyusui Agar Tubuh Tak Gampang Lemas

Baca Juga: Selalu Merasa Haus? Gangguan Kesehatan Ini Bisa Menjadi Penyebab

Baca Juga: Minum Obat Tanpa Air Seperti Pil, Benarkah Mengganggu Efektivitasnya?

Pemantauan ketat diperlukan terutama pada mereka yang sudah harus diberikan  suntikan insulin secara teratur. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL