GridHEALTH.id - Penyandang diabetes sudah tidak bisa lagi sembarangan mengonsumsi suatu makanan.
Apalagi makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula.
Sebab kedua makanan tersebut jadi pemicu utama penyakit diabetes.
Diketahui diabetes sendiri merupakan penyakit kronis di mana tubuh tidak mampu membuat cukup insulin atau tidak dapat menggunakan jumlah normal insulin dengan benar.
Sedangkan insulin adalah hormon yang mengatur jumlah gula dalam darah, dimana tingkat gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah di banyak bagian tubuh.
Baca Juga: Jus Kiwi Sebagai Pengobatan Alami Diabetes, Bisa Turunkan Gula Darah
Dilansir dari Mayo Clinic, diabetes berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ penting tubuh.
Adapun tiga komplikasi diabetes yang paling banyak terjadi dan sering membuat pasien meninggal dunia diantaranya penyakit jantung, stroke, penyakit liver, dan penyakit ginjal.
Jika penderita diabetes telah memasuki fase komplikasi tentunya bisa berakibat fatal hingga berujung kematian.
Karenanya agar terhindar dari risiko menakutkan tersebut, kita harus mengontrol jumlah asupan makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih.
Lantas, muncul pertanyaan bagaimana jika penyandang diabetes mengalami kecanduan gula sebelumnya? Bagaimana cara menghentikannya?
Dr. Jennifer Ashton, kepala koresponden medis ABC News, mengatakan gula memang dapat ditemukan di dalam banyak makanan yang kita santap.
Meskipun gula membuat beragam santapan terasa enak, namun asupan gula dapat meningkatkan jumlah asupan total hingga melampaui batas yang disarankan.
"Bacalah label pada bahan makanan tersebut dan lihat kandungan gulanya," kata Ashton.
Berdasarkan saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perempuan dapat mengonsumsi 25 gram gula sehari, dan pria 37 gram gula sehari.
Sementara, untuk anak-anak saran asupan gula bervariasi tergantung usia.
Ashton mengungkapkan sejumlah cara mudah untuk mengalahkan "kecanduan" gula, demi mencapai kesehatan yang lebih baik.
1. Hentikan mendadak
Menurut Ashton, ada bukti ilmiah dan nutrisi yang mendukung fakta bahwa kecanduan gula, dalam istilah biokimia otak, sama dengan kecanduan kokain.
"Bagaimana seseorang mencoba menghentikan kebiasaan kokain? Berusaha menghentikan secara mendadak dan total bukan?" kata dia.
"Demikian pula dengan gula, lakukan penghentian mendadak dan total dari menu harian," sebut dia.
Baca Juga: Cegah Gangguan Metabolik, Ini Cara Efektif Kurangi Kebiasaan Konsumsi Garam Berlebih
2. Gradual
Jika menghentikan mendadak menjadi terasa lebih sulit, mungkin pendekatan gradual akan lebih mudah dilakukan.
Secara perlahan mulailah menghilangkan makanan dan minuman manis dari menu harian, menjadi hal yang bisa langsung kita praktikkan.
"Jika kita merasa seolah-olah berada di luar kendali atau menjadi murung tanpa minuman ringan, atau sepotong cokelat, kita perlu mempertimbangkan melakukan ide ini secara gradual."
"Kita perlu berstrategi untuk secara perlahan menguragi kebutuhan gula itu," kata Dr. Niket Sonpal, internis dan gastroenterologi di Touro College of Osteopathic Medicine di New York City, Amerika Serikat.
Sonpal mengatakan, makan sepotong buah adalah cara terbaik untuk meminimalkan keinginan akan gula.
Secara khusus, dia merekomendasikan untuk menghindari semua gula olahan, dalam perjalanan ini.
Baca Juga: Pria Indonesia Kelebihan Asupan Gula Garam Lemak Ketimbang Wanita, Sampai 35,1 Persen
3. Pola 5:2
Pendekatan lima hari, dua hari adalah cara bagi orang untuk melihat diet mereka melalui lensa mingguan.
Dalam strategi ini, kita benar-benar menghindari semua gula tambahan dari Senin hingga Jumat.
Ini berarti membaca label dengan cermat, menghindari makanan dan minuman manis, dan tidak menambahkan gula ke kopi atau teh.
Setelah akhir pekan tiba, barulah kita bisa melonggarkan batasan tersebut.
"Apa pun yang kita lakukan selama lima hari pada akhirnya akan berdampak lebih besar daripada hal-hal yang kita lakukan selama dua hari," kata Ashton.
Pendekatan lima hari, dua hari berfungsi sebagai penguatan positif bagi orang untuk terus melakukannya lebih banyak.
Ini bisa dimulai sebagai awal, dan akhirnya berkembang menjadi enam hari atau tujuh hari sampai akhirnya kita mulai kehilangan keinginan untuk makanan dan minuman manis.
Baca Juga: 3 dari 10 Penduduk Indonesia Mengonsumsi Gula Garam Lemak Berlebih Setiap Hari, Jakarta Separuhnya
4. Hindari minuman berkalori
Satu saja minuman berkalori tinggi dapat memenuhi asupan gula hari itu dalam waktu singkat.
Ashton merekomendasikan minum minuman bebas kalori seperti air putih.
Yang terpenting, kata dia, adalah bagaimana kita berhati-hati dalam mengawasi kalori tinggi dalam minuman yang bisa menambah asupan gula di dalam tubuh.
Penting juga untuk memikirkan kembali perilaku sosial yang menyebabkan asupan minuman berkalori ekstra.
Baca Juga: Kurangi GGL di Era Baru New Normal, Jika Anda Sayang Kesehatan Diri Sendiri juga Keluarga
5. Sehat dan bahagia
Tidak satu ukuran atau gaya yang cocok untuk semua.
Hal ini yang perlu kita sadari. Sehingga, bukan tak mungkin apa yang berhasil untuk satu orang bisa berbeda pada orang lain.
Untuk alasan ini, Ashton mengatakan orang harus menemukan pendekatan yang paling sesuai bagi mereka.
Dalam melakukannya, penting untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri.
Perhatikan baik-baik apa yang dimasukkan ke dalam tubuh, dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh.
"Kita berutang pada diri kita sendiri dalam bentuk kesempatan untuk menjadi sehat dan bahagia," kata Ashton.
"Dan jika untuk mencapai sehat dan bahagia tersebut harus memotong gula dari menu makanan kita, apa iya tak kita lakukan?" tegas dia.(*)
Baca Juga: Sering Susah Tidur Jadi Pertanda Konsumsi Gula Berlebih, Begini Baiknya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar