GridHEALTH.id - Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.
Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang laki- laki, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.
Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause. Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat, dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.
Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan rematik. Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.
Penyakit asam urat yang tidak segera diatasi dapat membahayakan pengidap asam urat karena sebabkan komplikasi kesehatan, seperti asam urat kronis, kerusakan sendi, muncul batu ginjal yang dapat mengganggu fungsi ginjal, penyakit ginjal, dan penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Kadar Asam Urat Tinggi Bisa Kurangi Umur Hingga 11 Tahun, Studi
Baca Juga: Pertanyaan Awam di Bulan Ramadan, Bisakah Orang Dengan Gangguan Mental Ikut Berpuasa?
Dilansir dari American Diabetes Association, sebetulnya cukup mengubah gaya hidup, dapat menurunkan kadar asam urat di dalam darah. Berikut caranya;
1. Berhenti mengonsumsi daging merah
Daging merah memiliki jumlah protein hewani tertinggi, tetapi protein ini juga tinggi purin. Karena penumpukan purin dalam darah dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan asam urat.
Disarankan untuk menghindari daging merah seperti daging babi, kambing, dan sapi untuk menjaga tingkat purin dalam tubuh tetap terkendali.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Membatasi makanan kaya purin
Purin umumnya dikenal sebagai senyawa yang bisa didapat secara alami dengan mengonsumsi makanan.
Saat tubuh memecah purin, ia menghasilkan asam urat. Proses metabolisme makanan kaya purin dapat menyebabkan asam urat dengan menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat. Contoh makanan kaya purin adalah daging merah, jeroan, melinjo, dan kacang-kacangan
3. Menghindari gula
Asupan makanan bergula dan fruktosa yang tinggi dapat merusak kadar asam urat dalam tubuh.
Salah satu alasan lain yang terkait dengan tidak asupan makanan manis untuk pasien asam urat adalah karena gula dan permen lebih tinggi kalori dan terkait dengan obesitas, yang dapat memicu faktor risiko asam urat.
Baca Juga: Keguguran Bisa Menandakan Adanya Masalah Kesehatan Lain, Studi
Baca Juga: 2 Hal Yang Harus Diketahui Penyandang Gangguan Jantung Tentang Vaksin Covid-19
4. Menghindari alkohol
Orang yang menderita asam urat tinggi harus menghindari alkohol dengan segala cara. Alkohol secara langsung mengganggu pembuangan asam urat dari tubuh sehingga kadar asam urat terus meningkat dan mencapai tingkat yang mulai mempengaruhi tubuh.
Kadar purin yang tinggi dalam minuman beralkohol menyebabkan gangguan ini yang mengarah pada pembentukan asam urat.
Biasanya, purin akan terurai menjadi asam urat dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Namun, proses ini terhenti jika kadar asam urat terlalu tinggi. Kristal terbentuk di sekitar persendian, dan asam urat berkembang.
5. Menambahkan lebih banyak serat ke dalam makanan
Menambahkan makanan yang kaya serat makanan membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Mereka menyerap asam urat dari aliran darah dan membantu menghilangkan asam urat berlebih dari tubuh melalui urine.
Jika telah didiagnosis dengan asam urat tinggi, perbanyak konsumsi serat larut makanan seperti apel, brokoli, beri, seledri, wortel, dan jeruk.
6. Menggunakan cuka sari apel
Cuka sari apel dikenal dengan nilai penurunan berat badannya tetapi asupan cuka sari apel juga bermanfaat bagi orang yang menderita asam urat tinggi.
Seseorang yang menderita asam urat dapat menambahkan 1 sendok makan cuka sari apel ke dalam 1 gelas air hangat dan meminumnya sebelum makan. Minum cuka sari apel secara teratur membantu dalam mengobati kondisi asam urat tinggi.
Baca Juga: Melakukan Facial Wajah di Salon, Amankah Bagi Penyandang Diabetes?
Baca Juga: Berat Badan Tak Juga Turun? Mungkin Saatnya Perbaiki Metabolisme
7. Minum jus sayuran segar
Sayuran segar memiliki caranya sendiri untuk membantu tubuh agar tetap bebas penyakit. Nutrisi yang ada dalam sayuran segar seperti wortel dan bit atau batang seledri baik untuk tubuh dalam beberapa hal.
Minum jus wortel dan jus bit dengan beberapa jus mentimun tambahan setiap hari bisa efektif dalam mengobati asam urat tinggi dalam darah.
8. Makan makanan yang diperkaya vitamin C
Vitamin C tidak hanya efektif untuk tekstur kulit kita, tetapi juga membantu tubuh kita melawan berbagai penyakit dengan memperkuat sistem kekebalan.
Memasukkan buah dan sayur yang kaya vitamin C merupakan cara lain untuk menjaga kadar asam urat. Makanan ini biasanya memecah asam urat dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine.
Seseorang yang menderita asam urat tinggi harus memasukkan makanan seperti kiwi, amla, jambu biji, kiwi, jeruk, lemon, tomat, dan sayuran berdaun hijau lainnya dalam makanan sehari-hari mereka.
Baca Juga: Buah Bit, Pembunuh Helicobacter Pylorus, Mikroba Tumbuh di Perut Penyebab Kanker Usus Besar
Baca Juga: Olahraga Selama Kehamilan Mengurangi Risiko Anak Terkena Diabetes
9. Minum susu rendah lemak
Cara efektif lain untuk mengobati kadar asam urat tinggi dalam darah adalah dengan menambahkan produk susu rendah lemak ke dalam makanan.
Susu dan dadih rendah lemak dapat mencegah kadar asam urat tinggi. Kita juga dapat mencoba susu almond atau kacang dan tahu untuk menukar produk susu biasa.
Pola makan, olahraga, dan perubahan gaya hidup sehat lainnya dapat mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh dan memperbaiki asam urat serta penyakit lain yang disebabkannya.
Baca Juga: Terkena Herpes di Masa Pandemi Covid-19, Bisa Berdampak Pada Kualitas Hidup
Baca Juga: Bisa Menyerang Semua Golongan, Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kekurangan Gizi
Namun, perawatan medis dan saran dokter sama pentingnya, dan kombinasi yang tepat dari diet, olahraga, dan obat-obatan dapat membantu mencegah penyakit ini. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar