GridHEALTH.id - Bulan puasa menjadi bulan spesial datang setiap tahun.
Bagaimana di bulan ini umat muslim dilipat gandakan amalannya. Ibadah sunnah saja diganjar dengan pahala ibadah wajib.
Baca Juga: Tidur Tengkurap Dibenci Rasulullah SAW, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Karenanya di Ramadan semua orang berlomba-lomba untuk mendekatkan dengan Allah swt, menyembahnya, menjalankan syariatnya sebanyak-banyaknya, dan masih banyak lagi.
Ibu menyusui pun baiknya jangan mau kalah. Walau ada pengecualin bagi orang tertentu tidak mengapa untuk tidak berpuasa di Ramadan dan mengantinya dengan Fidyah, namun pada hakekatnya ibu menyusui boleh menjalankan ibadah puasa.
Jangan khawatir dengan produksi ASI-nya, aman.
Untuk itu, ibu yang ingin menjalankan ibadah puasa di Ramadan 2021 ini, harus memerhatikan benar makanan bergizi seimbang dalam menu buka puasa dan sahur.
Hal ini dikarenakan ibu menyusui membutuhkan kalori lebih banyak dari orang dewasa lain.
Melansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Infant and toddler health', fokus pada membuat pilihan yang sehat untuk membantu mendorong produksi ASI kita.
Baca Juga: Beragam Macam Gangguan Pencernaan yang Umum Dialami Banyak Orang
Pilih makanan kaya protein, seperti daging tanpa lemak, telur, susu, kacang-kacangan, lentil, dan makanan laut rendah merkuri.
Pilih berbagai biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran.
Makan berbagai makanan saat menyusui akan mengubah rasa ASI. Ini akan membuat bayi terpapar pada rasa yang berbeda, yang mungkin membantunya lebih mudah menerima makanan padat di kemudian hari.
Untuk memastikan kita dan bayi mendapatkan semua gizi yang dibutuhkan, mengonsumsi multivitamin dan suplemen mineral setiap harinya boleh jika dibutuhkan.
Dokter ahli laktasi dr. Ameetha Drupadi juga menyarankan ibu menyusun menu makanan selama berpuasa agar puasa dan menyusui berjalan lancar.
Baca Juga: Begini Cara Ibu Milenial Menyimpan ASI Perahnya yang Kekinian, Mau Tahu?
Ameetha menjelaskan, saat berbuka puasa ibu menyusui disarankan untuk mengomsumsi makanan kecil yang penuh dengan karbohidrat dan protein.
"Ketika berbuka anggaplah sarapan misalnya jangan terlalu manis seperti omelete telur daging misalnya sama jus alpukat, ada karbohidrat dan proteinnya," ujarnya dalam IG live bersama Nakita.id, Minggu (18/4/21).
Kemudian, ibu menyusui dapat menuruskan makan setelah itu melakukan salat magrib, dengan makan sepiring nasi, sayur, dan lauk.
"Salat isya dan tarawaih kita makan lagi, sebelum tidur anggaplak makan snack sore. Kita mulai satu menu bisa menambah kalori misalnya susu kedelai boleh atau telur.
Baca Juga: Tidur Tengkurap Dibenci Rasulullah SAW, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Kudapannya jangan karbohidrat dan gula saja tapi harus ada proteinnya, atau sepiring nasi goreng dengan ayamnya atau telur juga boleh," ungkapnya.
Saat sahur ia mengingatkan, ibu menyusui menghindari makanan berminyak.
"Supaya tidak haus usahakan banyak komsumsi sayur, buah karena gorengan atau makan manis merangsang haus berlebih," kata dia.
Baca Juga: Aneka Makanan dan Minuman Untuk Dikonsumsi Agar Sukses Menyusui
Selepas berbuka hingga sahur, cukupi cairan untuk tubuh 2 sampai 3 liter.
"Nah diantara waktu tadi kita bisa minum vitamin suplemen. Suplemennya bisa 1x1, mungkin sebelum tidur cukup, tapi kalau 2×1 bisa buat buka puasa dan sahur," terangnya.
Meski demikian Ameetha mengingatkan, jika usia bayi masih 0-6 bulan sebaiknya ibu tidak memaksakan berpuasa, lantaran kebutuhannya masih sangat bergantung penuh pada ASI.
"Jika dirasa mampu dan yakin kebutuhan bayi tercukupi silakan berpuasa. Ibu bisa lebih tenang berpuasa jika usia bayi telah memasuki masa MPASI," pesannya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,mayoclinic.org,Nakita.ID |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar