GridHEALTH.id – Asam urat merupakan salah satu radang sendi yang menyakitkan, disebabkan oleh kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Akibatnya, terjadi pembentukan kristal dan menumpuk di dalam serta di sekitar sendi-sendi seseorang.
Dilansir dari Mayo Clinic, asam urat diproduksi saat tubuh memecah bahan kimia yang disebut dengan purin.
Purin terbentuk secara alami di tubuh, tetapi bisa juga ditemukan dalam makanan tertentu. Nah, asam urat biasanya dikeluarkan oleh tubuh melalui urin.
Tips Puasa Bagi Penderita Asam Urat
Penyintas penyakit asam urat bisa menjalani puasa di bulan Ramadan dengan nyaman, tanpa khawatir kambuh.
Salah satu caranya adalah dengan memerhatikan apa yang dikonsumsi saat makan sahur atau berbuka.
Diet asam urat bukan untuk menyembuhkan, tapi ini bisa menurunkan kadar asam urat dalam darah, mengurangi risiko serangan asam urat berulang, dan memperlambat kerusakan sendi.
Berikut adalah beberapa menu sahur bagi penderita asam urat, agar bisa nyaman dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, dilansir dari Kompas.com (24/06/2020).
Baca Juga: Hidangan Ikan, Menu Sehat Untuk Berbuka dan Sahur Bagi Penderita Rematik
1. Penuhi asupan karbohidrat
Ketika makan sahur, penderita asam urat perlu memenuhi kebutuhan karbohidrat, karena ini merupakan sumber energi utama.
Penderita asam urat membutuhkan karbohidrat yang cukup tinggi, yakni sekitar 65-75 persen dari total kalori harian yang diperlukan.
2. Kurangi asupan protein
Purin yang membentuk asam urat, merupakan bagian dari nukleprotein. Penderita asam urat perlu mengurangi makanan yang tinggi purin, untuk mengurangi stres metabolic dan penggunaan obat-obatan.
Saat sahur, asupan protein yang dibutuhkan yakni 1 gram per kg berat badan atau 10-12 persen dari total energi.
3. Kurangi makanan berlemak
Penderita asam urat perlu membatasi asupan lemaknya, sekitar 10-25 persen dari total kalori harian. Hindari mengonsumsi makanan lemak jenuh, seperti gorengan karena bisa meningkatkan peradangan.
Sebaiknya, konsumsi makanan asam lemak omega 3 seperti salmon, ikan tawar, dan kacang kenari, karena bisa menguatkan kartilago sendi dan mengurangi rasa nyeri akibat peradangan.
4. Makan makanan bervitamin A dan C
Baca Juga: Menu Sahur Untuk Penderita Gangguan Ginjal Perlu Rendah Garam
Jadikan makanan dengan kandungan vitamin A dan vitamin C yang tinggi sebagai menu sahur. Kandungan nutrisi tersebut diperlukan untuk melawan radikal bebas, serta meningkatkan kesehatan jaringan, otot, dan tendon.
Jumlah vitamin A yang dibutuhkan oleh orang dewasa yakni 1.500-1.800 SI dan vitamin C, sebanyak 75-90 mg.
5. Perbanyak asupan serat
Makanan berserat sangat penting dikonsumsi saat makan sahur, agar terhindar dari sembelit saat sedang berpuasa.
Selain untuk mencegah sembelit, serat juga diperlukan agar proses pembuangan berjalan cepat sebelum sisa makanan berubah menjadi tosik. Kebutuhan serat penderita asam urat yakni sekitar 20-30 gram per hari.
6. Penuhi kebutuhan cairan
Saat sahur, penderita asam urat harus lebih banyak minum dibandingkan orang yang sehat. Ini karena kebutuhan cairan bertambah, yakni 3 liter per hari.
Cairan dibutuhkan untuk mengeluarkan asam urat dan meminimalisir pembentukan batu ginjal. Minum saat sahur bisa dilakukan dengan satu gelas saat baru bangun, segelas sebeleum makan, dan dua gelas sesudah makan.
Itulah menu sahur yang sehat bagi penderita asam urat, agar bisa menjalani ibadah puasa dengan nyaman.(*)
Baca Juga: Kesalahan Berjamaah yang Dilakukan Banyak Ibu Hamil Berulang-ulang Saat Sahur
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar