GridHEALTH.id - Banyak orang yang melakukan berbagai hal untuk menurunkan berat badannya, dari melakukan diet, olahraga ketat, hingga mengonsumsi obat atau jamu.
Namun apakah hal tersebut efektif menurunkan berat badan? Apakah diet yang dijalani saat ini adalah diet yang sehat dan tidak memiliki dampak negatif pada kesehatan?
Salah satu diet yang disarankan untuk dijalani oleh orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas adalah diet rendah kalori.
Diet rendah kalori adalah diet yang kandungan energinya di bawah kebutuhan normal, namun dengan vitamin dan mineral yang cukup, serta mengandung banyak serat yang berperan penting dalam proses penurunan berat badan.
Berikut tanya jawab tentang diet rendah kalori yang diberikan oleh Poliklinik Gizi, Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Saint Carolus, Jakarta;
Baca Juga: Kelebihan Berat Badan Saat Hamil Bisa Dihindari Dengan 3 Cara Ini
Baca Juga: Alasan Ilmiah Mengapa Kecanduan Gula dan Bagaimana Cara Mengendalikan
Bagaimana caranya mengetahui kebutuhan kalori kita?
Kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda, tergantung dengan usia, tingkat aktivitas fisik, status kesehatan, gender, dan kondisi mental mereka – mengalami stress atau tidak.
Namun pada umumnya, kalori yang dibutuhkan untuk orang dewasa adalah rata-rata 2000 kalori.
Karena setiap orang memiliki kebutuhannya masing-masing, maka bisa saja kebutuhan mereka kurang atau lebih dari 2000 kalori.
Tetapi untuk orang yang memiliki berat badan berlebihan, entah itu gemuk atau obesitas, kebutuhan kalori normalnya harus dikurangi agar berat badannya kembali ke angka normal dan ideal.
Pengurangan kalori ini tidak begitu saja dilakukan tanpa perhitungan, tetap saja tubuh memerlukan energi untuk menjalankan semua fungsi tubuhnya dan hal ini didapatkan dari pemenuhan kebutuhan kalorinya.
Apakah yang dimaksud dengan diet rendah kalori?
Diet rendah kalori mengatur makanan sehingga jumlah kalori yang masuk di bawah kebutuhan kalori harian.
Apakah kegunaan dari diet rendah kalori?
Membantu menghilangkan timbunan lemak yang berlebihan dan menurunkan berat badan bila ada kegemukan.
Baca Juga: Wah, Ternyata Makan 3 Kue Nastar Kalorinya Setara Sepiring Nasi!
Apakah penyebab kegemukan dan penumpukan lemak di dalam tubuh itu?
Kegemukan dan penumpukan lemak di dalam tubuh dapat terjadi karena jumlah kalori yang dimakan melebihi kebutuhan kalori untuk kehidupan sehari-hari dan berlangsung terus-meneru. Kegemukan dapat juga terjadi akibat kelainan hormonal.
Kemungkinan apa yang dapat terjadi pada kegemukan?
1. Lemak akan ditumpuk di sekitar jantung, sehingga jantung tidak leluasa bergerak dan dapat berakibat sesak napas.
2. Pemecahan lemak yang berlebihan dalam tubuh akan menghasilkan kolesterol yang bila tertimbun dalam pembuluh darah dapat mempersempit arteri.
3. Sempitnya arteri tersebut menyebabkan jantung dipaksa bekerja lebih berat agar mampu memompa darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Akibatnya muncul tekanan darah tinggi.
Baca Juga: 3 Penyebab Pusing Saat Puasa, Waspadai Turunnya Gula Darah Tiba-tiba
Baca Juga: Studi: Probiotik yang Terdapat Dalam Yoghurt Dapat Meredakan Batuk
Makanan apa yang dapat menyebabkan kegemukan?
Sumber karbohidrat seperti nasi, lontong, ketan, jagung, ubi, singkong, kentang, bihun, mi, aneka pasta, dan makanan yang terbuat dari tepung-tepungan.
Gula murni dan makanan yang diolah dari gula murni seperti gula pasir, gula merah , gula-gula, dodol, cdu bokelat, selai, madu, sirop, susu kental manis, es krim, kue-kue manis, cake, tart, dendeng dan buah kaleng.
Sumber lemak seperti lemak sapi, lemak babi, kambing, kepala susu, keju, mentega, minyak, dan margarine.
Bagaimana mengetahui berat badan ideal dan berat badan normal
Ukurlah tinggi badan, kurangi 100. Hasil pengurangan tersebut dikurangi 10%. Maka didapat berat badan ideal.
Untuk diketahui, berat badan normal berada dalam rentang 10% di atas berat badan ideal dan 10% di bawah berat badan ideal.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, ASI dan Suplemen Tak Dapat Menggantikan Imunisasi
Bagaimana mengatur diet rendah kalori?
Makan teratur sesuai jumlah dan pembagian makanan yang telah ditetapkan oleh dokter dan ahli gizi.
Hindari bahan makanan sumber hidrat arang, tepung-tepungan, lemak, dan gula murni.
Batasi makanan sumber kolesterol seperti jeroan, kuning telur, serta gunakan minyak yang disarankan dokter dan ahli gizi untuk menghindari hiperkolesterolemi.
Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur, terutama yang mengandung banyak serat.
Gunakan table daftar bahan makanan penukar untuk mendapatkan variasi menu.
Apa tujuan dari diet rendah kalori?
Diet rendah kalori memang difokuskan untuk menurunkan berat badan seseorang dan membuat berat badannya menjadi normal, tapi tidak hanya itu, berikut adalah tujuan dari diet rendah kalori lainnya:
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik. Walaupun dalam diet ini, kebutuhan kalorinya dikurangi, tetapi pengurangan yang dilakukan tidak ekstrim dan tidak menyebabkan dampak negatif pada tubuh.
2. Mencapai indeks massa tubuh yang ideal yaitu 18,5-25 kg/m2
Mengurangi asupan energi, sehingga penurunan berat badan dapat tercapai dan diperkirakan bahwa berat badan akan turun sekitar 1 sampai ½ kg dalam satu minggu.
Baca Juga: Pendapat Ahli: Garam Himalaya Tidak Aman Untuk Penderita Hipertensi
Baca Juga: Studi : Tidur Tengkurap Kurangi Rasa Kesakitan Pasien Covid-19
Tidak hanya itu, pastikan juga bahwa yang berkurang dari tubuh adalah sel lemak yang menyimpan lemak-lemak di tubuh, terutama pada bagian pinggang dan perut. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | diabetes.co.uk,RS Sint Carolus |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar