GridHealth.id - Bagi sebagian orang, memiliki waktu luang lebih bisa digunakan untuk istirahat dengan tidur agar kebutuhan jam tidur tercukupi.
Baca Juga: Hati-Hati, Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Mengganggu Pola Tidur
Padahal, selain kuantitas waktu, penting untuk menerapkan kualitas tidur yang baik.
Dilansir dari Sleep.org, kualitas tidur mengacu pada seberapa baik kita tidur.
Untuk orang dewasa, kualitas tidur yang baik berarti bahwa kita terbiasa tertidur dalam 30 menit atau kurang, tidur nyenyak sepanjang malam dengan tidak bangun lebih dari satu kali, dan tertidur kembali dalam waktu 20 menit jika terbangun.
Baca Juga: Ternyata 5 Hal ini Ampuh Bikin Wajah Cantik , Salah Satunya Tidur
Sebaliknya, kualitas tidur yang buruk adalah jenis tidur yang membuat kita menatap langit-langit atau menghitung domba. Ini bisa terjadi akibat kesulitan tidur, merasa gelisah, dan bangun lebih awal.
Berdasarkan survei bertajuk “Wake Up Call: Tren Kepuasan Tidur Global” yang dilakukan oleh Philips terhadap lebih dari 13.000 orang dewasa di 13 negara, hasil menunjukkan bahwa di tingkat global, kepuasan tidur masih rendah.
Baca Juga: Mudah Mengantuk dan Sering Tidur Ternyata Tanda Adanya Masalah Kesehatan Ini
Di negara-negara Asia-Pasifik, hampir setengah (47%) merasa tidak puas dengan tidurnya, bahkan 1 dari 3 (35%) percaya bahwa mereka tidak memiliki kendali untuk mendapatkan tidur yang cukup.
Survei yang bertujuan untuk mengetahui pola, persepsi, dan perilaku seputar tidur itu melihat terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat tidur, yaitu:
- Rasa khawatir dan stres tetap menempati posisi teratas (29%)
Baca Juga: 4 Makanan Favorit Diet Ini Ternyata Baiknya Dimakan Malam Hari, Membuat Tidur Lebih Nyenyak
- Tidur denganlingkungan yang berisik, ada cahaya dan temperatur yang buruk (15%)
- Penggunaan perangkat seluler seperti ponsel atau tablet (13%)
- Kondisi kesehatan seperti rasa sakit dan kesulitan bernafas (9%)
Dengan kualitas tidur yang buruk, nyatanya dapat berisiko pada kesehatan mental maupun fisik, seperti yang dikatakan Pim Preesman, selaku Presiden Direktur Philips Indonesia.
“Gangguan tidur sering kali dianggap sepele. Padahal, buruknya kualitas tidur seseorang dapat
mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik, dan berujung pada penurunan produktivitas,”
ujar Pim Preesman, seperti yang dikutip dari rilis siaran pers Philip (13/03/2020).
Baca Juga: 3 Buah yang Baik Dikonsumsi Malam Hari karena Membuat Tidur Nyenyak
“Philips ingin mendorong mereka yang mengalami gangguan tidur untuk berkonsultasi ke dokter demi meningkatkan kualitas hidup mereka. Kami berkomitmen untuk mengembangkan rangkaian solusi yang terbukti klinis dapat membantu pasien mengambil kendali atas kesehatan tidur mereka.” tutuy Pim Preesman.
Tekadnya yang kuat dan kepeduliannya yang tinggi dalam membantu orang yang kesulitan tidur merupakan langkah yang tepat.
Namun, sebelum beranjak ke medis, dalam rangka memperbaiki pola tidur agar menjadi berkualitas, ada baiknya kita memulainya dengan meninggalkan kebiasaan buruk dan coba terapkan pola hidup sehat dan disiplin.
Baca Juga: 4 Langkah Menurunkan Berat Badan Paling Asyik se Dunia, Salah satunya Tambah Waktu Tidur
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, terdapat beberapa tips untuk meningkatkan kualitas tidur, diantaranya:
- Atur jadwal tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari
Baca Juga: Bayi Rewel dan Tak Mau Tidur Siang, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
- Lakukan olahraga 20 - 30 menit sehari tetapi tidak lebih dari beberapa jam sebelum tidur
- Hindari mengonsumsi kafein dan nikotin di sore hari dan minuman beralkohol sebelum tidur
- Lakukan kebiasaan bersantai sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca, atau rutinitas santai lainnya
- Buat kamar jadi nyaman untuk tidur, hindari lampu terang dan suara keras, jaga ruangan pada suhu yang nyaman, dan jangan menonton TV
- Ktika kesulitan tidur, sebaiknya beranjak dari tempat tidur dan lakukan hal lain, seperti membaca atau mendengarkan musik, hingga merasa ngantuk dan lelah
- Temui dokter jika memiliki masalah tidur berlanjut atau jika merasa lelah luar biasa di siang hari. Karena sebagian besar gangguan tidur dapat diobati secara efektif.(*)
#berantasstunting
Source | : | Sleep.org,nih.gov |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar